Solotrust.com - Utusan dari Amerika Serikat (AS) telah tiba di Tel Aviv untuk pembicaraan de-eskalasi, menyusul ketegangan antara Israel dan Palestina yang terus berlanjut.
Hady Amr akan ambil bagian dalam pembicaraan dengan pejabat Israel, Palestina, dan PBB dengan harapan menyepakati gencatan senjata.
Melansir BBC, pada Sabtu (15/05/2021) pagi, Israel melakukan serangan udara di Gaza dan militan Palestina menanggapinya dengan menembakkan roket ke Israel. Bentrokan yang tercatat selama lima hari terakhir menandai beberapa kekerasan terburuk di wilayah itu dalam beberapa tahun.
Konflik pecah sejak Senin lalu dan ketegangan antara Israel dengan Palestina terus berlanjut, bahkan meningkat di Yerusalem Timur. Perseteruan yang meningkat memuncak dengan bentrokan di situs suci yang dihormati oleh Muslim dan Yahudi. Kelompok militan Islam yang menguasai Gaza, Hamas mulai menembakkan roket setelah memperingatkan Israel untuk menarik diri dari situs tersebut yang memicu serangan udara balasan.
Sedikitnya 133 orang meninggal dunia di Gaza dan delapan orang tewas di Israel sejak pertempuran dimulai.
Pejabat Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel pada Sabtu pagi mengakibatkan sedikitnya tujuh warga Palestina meninggal dunia, termasuk wanita dan anak-anak, di sebuah kamp pengungsi di Barat Kota Gaza.
Militan di Gaza membalas dengan menembakkan roket, menargetkan Kota Beersheba di Israel. Pada Jumat (14/05/2021). Bentrokan menyebar ke Tepi Barat dengan sedikitnya sepuluh warga Palestina meninggal dan ratusan lainnya luka-luka. Pasukan Israel menggunakan gas air mata, peluru karet, dan tembakan tajam, saat warga Palestina melemparkan bom molotov.
Kedatangan Amr terjadi menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Minggu. Kedutaan Besar AS di Israel mengatakan tujuan perjalanannya adalah untuk memperkuat kebutuhan untuk bekerja menuju ketenangan yang berkelanjutan.
Namun seruan kepada para pemimpin Israel dan Palestina sejauh ini gagal menghasilkan kesepakatan gencatan senjata. Serangan udara Israel di Gaza telah memaksa Timur Tengah masuk dalam agenda Presiden Joe Biden.
Pemerintahan Biden harus dengan cepat meningkatkan perannya di bidang diplomatik tanpa tim lengkap, bahkan belum ada calon duta besar untuk Israel. Amr adalah seorang diplomat tingkat menengah tanpa pangkat seperti yang dipegang oleh utusan khusus di pemerintahan AS sebelumnya.
Pada Kamis, militer Israel memanggil 7000 tentara cadangan serta mengerahkan pasukan dan tank di dekat perbatasannya dengan Gaza. Dikatakan, serangan darat ke Gaza adalah salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan, namun keputusan belum dibuat.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), diperkirakan 10 ribu warga Palestina telah meninggalkan rumah mereka di Gaza sejak Senin lalu karena konflik. (and)
(and_)