SOLO, solotrust.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo meyakini kondisi perekonomian di Kota Bengawan membaik di tahun 2018 ini.
Wakil KPw BI Solo M Taufik Amrozy mengungkapkan optimisme pengusaha lebih baik dibanding tahun lalu. Adapun pertumbuhan ekonomi tahun 2017 secara nasional 5,0 persen, di Jawa Tengah 5,27 persen, dan Solo berkisar 5,3-5,7 persen.
"Proyeksinya, ekonomi Solo Raya meningkat tahun 2018 dengan masih ditopang empat sektor utama. Yaitu industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, pertanian serta konstruksi. Untuk Kota Solo sendiri, penopang perekonomian paling besar di sektor perdagangan," paparnya dalam jumpa pers di The Royal Surakarta Heritage, Selasa (6/2/2018).
Di tahun ini, pihaknya menargetkan inflasi di angka 3,5 persen +1. Untuk itu dilakukan berbagai upaya bersama segenap dinas terkait seperti Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Bulog, Pertamina, dan PT PPI untuk melakukan operasi pasar. Sebab, selama ini terdapat lima jenis komoditas pemicu inflasi antara beras, daging ayam, tarif rumah sakit, cabai rawit, dan cabai merah.
"Operasi pasar dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan tidak memicu kepanikan. Hasilnya, berdasar rilis BPS, inflasi Januari 2018 tidak tembus 1 persen, hanya 0,55 persen," ujar Taufik.
Dalam melakukan program pengendalian inflasi wilayah Solo Raya, KPw BI Solo melakukan berbagai upaya. Antara lain 5K yaitu ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, komunikasi serta koordinasi, dan kerja sama.
Pihaknya juga melakukan program pengendalian inflasi berbasis klaster. Antara lain klaster padi konvensional, klaster pembibitan sapi, klaster bawang putih, klaster bawang merah, klaster modern farming, dan klaster cabai.
Selain outlook perekonomian 2018, dalam kesempatan tersebut juga dibahas outlook perbankan, SSK, Sistem Pembayaran, dan Keuangan inklusif dengan menghadirkan narasumber Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Yosca Herman Sudrajat, serta Direktur PT Jasa Marga Ngawi Jaya (PT Solo Ngawi Jaya), David Wijayatno. (arum)
(way)