JAKARTA, solotruts.com - Jenazah pemuda 22 tahun asal Buaran, Jakarta Timur bernama Trio Fauqi Virdaus yang meninggal usai vaksinasi menggunakan vaksin AstraZaneca hari ini, Senin (24/5) diautopsi pihak berwenang.
Proses autopsi mulai dari penggalian kubur dan saat proses investigasi disaksikan oleh pihak keluarga. Turut hadir pula dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk memastikan bahwa jasad yang diperiksa merupakan Trio Fauqi.
"Sudah dilaksanakan proses penggaliannya dan setelah penggalian itu beberapa menit, sempat dilakukan investigasi sama dokter dari RSCM, memastikan bahwa jenazah itu tepat," ujar Viki kakak Trio, dikutip dari liputan6 Senin (24/5).
Berdasarkan informasi dari pihak terkait, pemeriksaan terhadap jenazah Trio Fauqi meliputi identifikasi wajah, pemeriksaan gigi, dan rahang. Nantinya penelitian terhadap jenazah trio dibagi menjadi tiga, yakni pantologi klinis, pantologi anatomi, serta pantologi mikrofis dan makrofis.
"Namun dari pihak RSCM tetap berkata bahwa karena kondisi jenazah yang sudah dikebumikan itu 16 hari, maka perlu dilakukan autopsi yang lebih hati-hati," ujarnya.
Berdasarkan dari pertimbangan jenazah yang sudah terkubur 16 hari, pihak RSCM tidak bisa memastikan hasil diagnosis dari autopsy tersebut valid.
Viki mengaku pertimbangan tersebut cukup disayangkan oleh pihak keluarga.
"Jadi nanti keluarga diberikan resumenya. Nah itu juga kami sayangkan, karena kondisinya sudah 16 hari dari masa penguburan," paparnya.
Pihak keluarga menyesalkan proses autopsy yang baru dilakukan sekarang. Padahal kasus kematian Trio dilaporkan sejak tanggal 6 Mei 2021.
"Kami menyesal, kenapa baru sekarang? Karena kami lapor itu pas kejadian kematian, tanggal 6 Mei, dan baru terlaksana sekarang," ujar kakak Trio Fauqi, Viki, Senin (24/5/2021).
Viki menegaskan, selama ini pihak keluarga tidak pernah menolak langkah apapun untuk mendukung pengungkapan penyebab kematian Trio. Bahkan, selama ini keluarga selalu siap jika pihak terkait meminta izin untuk autopsi.
Namun Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari mengungkapkan bahwa sebenarnya prosedur autopsi medis tidaklah mudah. Meskipun begitu, dia berharap autopsi tersebut bisa menunjukkan titik terang penyebab kematian Trio.
"Mudah-mudahan autopsi memberikan jawaban, meskipun saya tidak yakin karena ternyata prosedur autopsi tidak semudah itu," kata Hindra saat rapat kerja bersama DPR Komisi IX, Kamis (20/5).
Hindra mengatakan ada banyak prosedur dalam melakukan autopsi, mulai dari persiapan dokumen, mengurus perizinan dari pihak keluarga, perizinan pembongkaran pemakaman dari Pemda, melakukan testing hingga pemeriksaan laboratorium.
()