SUKOHARJO, solotrust.com- Omset pendapatan sektor industri jamu di sukoharjo sempat mengalami penurunan akibat adanya wabah pandemi. Penurunan ini mencapai kisaran 50 hingga 70 persen sebelum pandemi. Namun kondisi itu tak berlangsung lama, perlahan namun pasti kondisi mulai membaik. Bahkan beberapa pengusaha jamu mengaku banjir pesanan dari luar negeri, diantaranya dari Malaysia, Maroko, dan Cina.
“Biarpun kemarin sempat turun tapi ini akhir akhir ini permintaan jamu meningkat, salah satu alasanya bisa meningkatkan imunitas,”ujar Viki Susanto, salah satu pengusaha jamu dari Nguter, Sukoharjo
Murtejo, Ketua Koperasi Jamu Indonesia menyatakan selama pandemi penjualan jamu memang mengalami penurunan. Penurunan ini juga dikeluhkan oleh mayoritas pengusaha jamu yang tergabung dalam Koperasi Jamu Indonesia atau yang lebih dikenal dengan KOJAI. Tapi kondisi ini tak berlangsung lama menyusul jamu dipercaya dapat menambah imunitas, sehingga penjulan jamu kembali normal alias stabil.
“Tahun ini sudah stabil, karena order dari luar negeri kembali masuk apalagi pengusaha jamu sudah bisa menyesuaikan, bisa membaca peluangan dengan kondisi dan situasi saat ini, termasuk ketika masih pandemi, banyak yang percaya kalau jamu itu bisa memperkuat imunitas sehingga permintaan pasar meningkat,” kata Murtejo
Di momentum Hari Jamu yang jatuh pada 27 Mei,Muterjo berharap agar pemerintah mempermudah prosedur ijin pembuatan jamu. Perijinan ini menjadi kendala tersendiri, dan belum lama ini sudah meminta kemudahan dari BPOM.
“Kami sudah meminta kemudahan dari BPOM, kalau dulu itu apoteker harus S1, sekarang diperbolehkan D3 farmasi,” Ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Etik Suryani menyampaikan jamu ini menjadi salah satu icon dari Kabupaten Sukoharjo. Sehingga pemkab terus berupaya mendorong agar jamu ini bisa eksis tidak hanya di pasar lokal , namun juga internasional. Perhatian pemkab terhadap industeri jamu ini bukan isapan jempol semata. Hal tersebut, lanjut Etik, salah satunya terbukti dengan dibangunya pasar jamu tradisional yang ada di Kecamatan Nguter Sukoharjo. Selain itu, pemkab juga mengadakan pelatihan agar kualitas jamu di sukoharjo tetap terjaga.
“untuk industei jamu ini tidak terlalu terdampak dengan adanya pandemi, memang sempat ada penurunan tapi dilapangan jamu ini banyak yang cari, dipasar jamu nguter itu banyak yang cari kayak jahe kunir temu lawak banyak yang mencari,”imbuh Bupati. (nas)
(wd)