SOLO, solotrust.com – Program Prakerja diluncurkan pemerintah pada Maret 2020 memberikan bantuan dana kepada masyarakat terdampak Covid-19. Program ini diharapkan dapat membantu pembiayaan kebutuhan sehari-hari dan modal usaha.
Ada tiga jenis dana diberikan pemerintah pada penerima Prakerja, yakni dana pelatihan, insentif, dan dana survei kebekerjaan. Pemerintah memberikan total dana Rp3.550.000 per orang.
“Peserta Prakerja diberi biaya pelatihan sebesar Rp1 juta per orang ditambah biaya insentif pascapelatihan sebesar Rp2,4 juta, dan insentif pascamengisi survei evaluasi sebesar Rp50 ribu tiap survei. Surveinya itu tiga kali jadi total Rp150 ribu,” sebut Direktur HUK MPPKP, Sidiq Juniarso, saat mengisi talkshow “Good Governance Prakerja” melalui video conference, Jumat (18/06/2021).
Setiap dana yang diberikan memiliki mekanisme penyaluran dan penggunaan berbeda. Dana pelatihan sebesar Rp1 juta diberikan melalui sistem virtual account, kemudian dapat digunakan untuk membeli pelatihan melalui tujuh mitra platform digital, yakni Tokopedia, Bukalapak, Pintaria, Pijar Mahir, MauBelajar Apa, Sekolahmu, dan Sisnaker.
Sidiq Juniarso mengimbau agar masyarakat menggunakan dana pelatihan secara maksimal.
“Saldo biaya pelatihan itu Rp1 juta. Dihabiskan saja untuk membeli pelatihan karena nanti kalau sisa masuk kas negara. Satu orang bisa mengambil tiga sampai empat pelatihan,” ujarnya.
Sementara untuk dana insentif dan dana survei kebekerjaan akan dikirim ke rekening pribadi atau e-wallet peserta Prakerja, yakni BNI, DANA, GoPay, OVO, dan Link Aja. Peserta Prakerja dapat menggunakan dana insentif dan dana survei keberlanjutan sesuai dengan kebutuhan. (Azmi/Azizah)
(redaksi)