Hard News

Ditranslokasi ke Sragen, Dua Beruang Madu Tidak Dipakani Daging

Jateng & DIY

9 Februari 2018 13:09 WIB

Beruang madu yang sudah berkandang di Ndayu Park Sragen menjadi wahana baru bagi masyarakat. (solorust-saf)

SRAGEN, solotrust.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKDSA) Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan translokasi dua beruang madu ke Lembaga Konservasi Taman Wisata (PT Ndayu Alam Asri Park) Sragen. Ndayu Park mengirimkan surat permohonan transloksi dua ekor beruang madu untuk tambahan koleksi satwa sebagai materi pendidikan bagi masyarakat terkait satwa yang dilindungi.

Dua beruang madu tersebut merupakan serahan dari masyarakat Dusun Suayap, Desa Umpang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang telah dipelihara sejak kecil. Kini beruang jantan itu berusia lima tahun dengan bobot 80 kilogram, sedangkan yang betina berusia empat tahun dengan bobot 60 kilogram.



Sepasang beruang madu ini ditranslokasi menggunakan pesawat Hercules melalui Bandara Iskandar Pangkalan Bun, kemudian menuju Bandara Adi Soemarmo Solo, baru setelah itu melalui jalur darat menuju Sragen.

Menurut staf Ndayu Park, Puput Rianto, sesuai rekomendasi dari BKSDA, beruang madu diberi makan nasi, buah, serta susu. BKSDA justru melarang beruang diberi makan daging.

Hal itu mungkin sesuai kebiasaan di Kalimantan, tidak diberi makan daging. Untuk sementara beruang memang masih proses adaptasi di kandang yang baru.

"Mungkin sesuai kebiasaan di Kalimantan, tidak diberi makan daging. Untuk sementara beruang memang masih proses adaptasi di kandang yang baru," tandasnya, Jumat (9/2/2018).

Puput menerangkan, kedatangan beruang madu tersebut menambah koleksi satwa di Ndayu Park yang saat ini terdiri atas 31 jenis satwa dan 81 ekor. Selama ini di Ndayu Park sudah ada beberapa satwa seperti buaya, monyet, ular, rusa, burung, serta kerbau bule. (saf)

(way)