Ekonomi & Bisnis

Tingkatkan Penguasaan Produk, BPPD Solo Ajak GM Hotel Sambangi Destinasi Wisata

Ekonomi & Bisnis

23 Juni 2021 21:01 WIB

BPPD Solo mengajak sejumlah general manajer hotel mengunjungi destinasi wisata Kota Solo, Selasa (22/06/2021)

SOLO, solotrust.com - Mempromosikan destinasi wisata Kota Solo, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) setempat melibatkan para pemangku kepentingan di bidang pariwisata seperti perhotelan. Dalam hal ini, para general manager (GM) hotel mengunjungi tiga destinasi wisata di Solo melalui acara GM Familirization Trip, yakni Istana Mangkunegaran, Museum Tumurun, dan Istana Batik Keris, Selasa (22/06/2021).

Ketua BPPD Kota Solo, Retno Wulandari, menjelaskan sejak dikukuhkan sebulan lalu oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, pihaknya fokus pada tiga hal, yakni membangun narasi positif, menggaungkan slogan "Solo the Spirit of Java", dan meningkatkan length of stay (lama menginap-red) wisatawan di Kota Bengawan.



"Poin-poin itu yang kemudian kami terjemahkan dalam action plan dari kegiatan BPPD. Jadi untuk membangun narasi positif tentu saja bahwa kita harus mengkomunikasikan segala hal yang bisa menjadi poin lebih dari kota ini untuk dikunjungi," paparnya, usai acara di The Sunan Hotel Solo, Selasa (22/06/2021).

Di situasi pandemi Covid-19 ini, menurut Retno Wulandari promosi pariwisata Solo harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati.

"Pertama, mengkampanyekan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, & Environmental) bahwa hotel-hotel dan destinasi wisata telah menerapkan CHSE, serta para pelaku pariwisata dan perhotelan di Solo telah divaksin. Komunikasikan ke publik agar yakin berwisata di Solo aman dan nyaman," ungkap dia.

Agenda kali ini, menurut Retno Wulandari dimaksudkan agar frontline pariwisata memiliki penguasaan produk secara bagus. Apalagi GM adalah orang pertama dalam lembaga perhotelan, sehingga memiliki semangat sama dalam kampanye destinasi wisata Solo.

"Ini mungkin dalam sejarah baru pertama kali ini selama saya bekerja dalam industri wisata. Termasuk juga untuk bisa membangun kebersamaan untuk peduli dengan destinasi. Kami mencoba membangun message (pesan-red) yang sama," katanya.

Di era digital ini, diutarakan Retno Wulandari, hal terpenting adalah membuat digital destination instagrammable dengan target milenial yang hobi mengunggah foto atau video destinasi wisata ke sosial media. Hal ini termasuk kampanye pariwisata.

Menurutnya, untuk bisa membangkitkan situasi turisme yang saat ini tidak terlalu bagus, perlu sinergitas antara stakeholder pariwisata dan aksi serentak, sehingga bisa pulih dan bangkit tanpa mengabaikan protokol kesehatan, vaksinasi, dan perkembangan situasi yang ada. (rum/azmi/azizah)

(and_)