Hard News

Ungkap Kasus Uang Palsu Rp1 M Mendadak Heboh, Polres Karanganyar Beri Kejutan

Jateng & DIY

9 Februari 2018 16:56 WIB

Wakapolres Karanganyar Kompol Dyah Wuryaning Hapsari saat memberikan kue kepada awak media dalam rangka Hari Pers Nasional, Jumat (9/2/2018). (solotrust-joe)

KARANGANYAR, solotrust.com - Rilis pengungkapan kasus uang palsu senilai Rp1 miliar oleh Polres Karanganyar Jawa Tengah mendadak heboh, saat polisi membuka kotak barang bukti. Awalnya Polres Karanganyar mengundang para awak media yang bertugas di wilayah Kabupaten Karanganyar untuk melakukan peliputan terkait pengungkapan kasus pemalsuan uang Jumat (9/2/2018) pagi tadi.

Kasus ini pun segera menarik perhatian belasan awak media karena menurut keterangan polisi, uang palsu yang berhasil disita oleh polisi mencapai Rp1 miliar.



Awalnya rilis berjalan seperti biasa. Polisi telah menyiapkan satu orang tersangka, lengkap dengan barang bukti yang disimpan dalam dua buah kotak kardus. Wakapolres Karanganyar Kompol Dyah Wuryaning Hapsari yang memberikan keterangan pers pun tampak serius menerangkan kronologis serta modus pelaku.

Namun saat polisi membuka kotak barang bukti, keriuhan pun terjadi. Alih-alih berisi barang bukti uang palsu, para awak media mendapati kedua kotak kardus tersebut berisi nasi tumpeng dan kue ulang tahun. Bersamaan dengan itu, seluruh pejabat Polres Karanganyar muncul dan ikut menyanyikan lagu selamat ulang tahun.

Ternyata aparat Polres Karanganyar memberikan kejutan unik kepada para awak media dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional yang jatuh pada hari ini.


Kompol Dyah mengatakan, kejutan ini sudah disiapkan oleh polisi sejak jauh-jauh hari. Menurutnya, media merupakan mitra kerja penting bagi kepolisian untuk bisa mengabarkan langkah-langkah serta prestasi kepolisian kepada masyarakat umum, sehingga sinergitas polisi dengan media harus terus dijaga.

“Kita memang ingin membuat suatu kejutan kepada rekan-rekan pers karena kita tahu rekan-rekan pers adalah mitra kerja kami di dalam melaksanakan dinas terutama masalah kehumasan. Karena Humas adalah sebagai public figur atau PR (public relations) yang ke depan sebagai etalase dalam rangka pelaksanaan kegiatan rutin kepolisan,” tutur Dyah.

Pihaknya pun berharap media terus mempertahankan independensi, serta memberikan berita yang sejuk kepada masyarakat agar menciptakan keamanan dan ketertiban. (joe)

(way)