Serba serbi

Mutasi Covid 19 Varian Kappa dan Delta, Mutan Ganda

Kesehatan

1 Juli 2021 16:23 WIB

ilustrasi Covid-19. (Foto: freepik)

JAKARTA, solotrust.com - Virus corona SARS-CoV-2 terus bermutasi. Terbaru, mutasi varian kappa sudah terdeteksi di DKI Jakarta. Varian kappa merupakan mutasi Covid-19 yang berasal dari genetik atau strain yang sama dengan varian delta yang berkode B.617.

Varian kappa atau B.1.617.1, adalah turunan dari varian Delta yang awalnya terdeteksi di India. Varian ini juga disebut "mutan ganda". Delta dikategorikan sebagai Variant of Concern (VoC) oleh WHO.



WHO menemukan varian B.1.617 (varian delta) menjadi tiga garis keturunan (B.1.617.1/kappa, B.1.617.2 dan B.1.617.3).

Berbeda dengan Delta, varian kappa tidak masuk dalam Variant of Concern (VOC) atau varian yang menjadi perhatian Badan Kesehatan Dunia (WHO). Kappa masih dikelompokkan Variants of Interest (VoI).

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menjelaskan, varian Kappa disebut lebih mudah menyebar dan menginfeksi. Bahkan efek dari varian Kappa dianggap menyerupai campak yang masuk dalam tubuh manusia hanya dengan berpapasan.

Varian Delta dan Kappa juga dilaporkan telah melonjak di beberapa negara, salah satunya di Italia. Dilaporkan terdapat hampir 17 persen temuan kedua mutasi itu, dari total kasus Covid-19.

Kasus varian kappa dan delta dilaporkan naik dari 4,2 persen pada Mei menjadi 16,8 persen pada Juni di Italia. Hal itu berdasarkan data yang diambil pada 21 Juni di negara tersebut.

"Pemantauan epidemiologi kami menunjukkan gambaran yang berkembang pesat yang menegaskan bahwa juga di negara kami, seperti di seluruh Eropa, varian virus Delta menjadi dominan," ujar Anna Teresa Palamara, direktur Departemen Penyakit Menular Institut Kesehatan Nasional ISS.

Sejak ditemukan April lalu, tingkat penyebaran corona varian Kappa hampir serupa dengan Delta. Namun, dampak varian tersebut saat ini masih terus diteliti.

Sementara itu, lembaga kesehatan itu menyebut varian virus corona Alpha yang terdeteksi di Inggris pada tahun 2020, tetap menjadi yang paling luas di Italia, mewakili 74,9 persen kasus.

Dilansir Reuters, Italia telah mencatat 127.380 kematian sejak virus itu muncul pada Februari tahun lalu. Hal itu membuat Italia menjadi negara dengan jumlah korban tertinggi kedua di Eropa.

(zend)