Hard News

Percepat Penyembuhan Pasien Covid-19, Pangdam IV Diponegoro Bagikan Suplemen Herbal

TNI / Polri

10 Juli 2021 20:37 WIB

Komandan Kodim 0735/Surakarta, Letkol Inf Wiyata S Aji.

SOLO, solotrust.com- Dalam rangka percepatan penyembuhan Covid-19, Panglima Kodam (Pangdam) IV Diponegoro ikut berkontribusi dengan membagikan suplemen herbal kepada warga yang sedang isoman. Pembagian suplemen dilakukan di beberapa tempat isolasi terpusat Solo sejak Jumat (9/7/2021).

“Pangdam IV Diponegoro ikut berkontribusi dalam rangka percepatan penyembuhan warga yang terpapar, dalam bentuk pembagian suplemen herbal. Di Solo pembagiannya mulai hari Jumat (9/7/2021,” kata Komandan Kodim 0735/Surakarta, Letkol Inf Wiyata S Aji, saat diwawancara Solotrust.com, Sabtu (10/7/2021).



Suplemen yang dibagikan merupakan suplemen herbal tanpa bahan kimia dan tak memiliki efek samping. Penggunaannya dapat membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

“Suplemen herbal tersebut tanpa bahan kimia, tidak ada efek samping,” imbuh Wiyata.

Pembagian suplemen dilakukan di tempat isolasi terpusat supaya penggunaannya bisa dievaluasi secara bertahap.

“Kemarin kami arahkan ke beberapa tempat isolasi terpusat, dan ada evaluasi nya. Setelah diberikan pun kita pantau, sehingga insyaallah tercatat. Jadi bisa mengetahui apakah mempercepat kesembuhan atau tidak,” jelas Wiyata.

Teknis pembagiannya dilakukan dengan meletakkan suplemen di meja, kemudian untuk warga yang berkenan boleh mengambil satu wadah setiap orang.

“Di tempat isolasi terpusat, dengan menaruh suplemen tersebut di meja, kemudian warga mengambil satu-satu. Yang tidak berkenan, tidak dipaksa,” tuturnya.

Wiyata menjelaskan, dosis suplemen tersebut bagi penderita Covid-19 adalah dua kapsul sekali makan, sehari tiga kali. Setiap wadah berisi 30 kapsul, sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu lima hari untuk kemudian dievaluasi.

Menurutnya, suplemen tersebut bisa untuk konsumsi semua kalangan. Namun untuk saat ini hanya diprioritaskan bagi warga yang positif Covid-19 karena jumlahnya yang terbatas dan belum diproduksi massal.

Dari hasil evaluasi di beberapa tempat yang telah mendapat bantuan suplemen, warga merespon dengan baik.

“Responnya baik, keluhannya mulai mengurang, pegelinu juga berkurang, lebih cepat sehat, dan cocok. Sementara ini tidak ada respon yang aneh, atau kontradiksi,” kata Wiyata.

Harapannya, evaluasi suplemen di Solo mendapatkan hasil yang baik supaya bisa diproduksi masal.

“Mudah-mudahan di Solo hasilnya bagus dan seluruhnya negatif saat evaluasi, kalau khasiatnya baik, kita bisa minta lagi dan diproduksi masal,” pungkasnya. (lala)

(wd)