Serba serbi

Ini Strategi Menkes Tangani Tren Kenaikan Kematian Covid

Kesehatan

2 Agustus 2021 16:10 WIB

Data kasus meninggal kumulatif(19-25 Juli) di 20 kab/kota di Jawa. (Foto: Kemenkes)

JAKARTA, solotrust.com - Dalam 3 bulan terakhir, peningkatan kasus kematian Covid-19 terutama disebabkan karena pasien sudah dalam berat-kritis saat datang ke RS. Sebagian besar penyebab kematian pasien di IGD karena saturasi oksigen pada saat masuk sudah rendah sekali.

“Banyak pasien yang terlambat mendapatkan intervensi medis. Banyak yang malu mengakui bahwa mereka terinfeksi Covid-19. Jadi mereka memilih diam dan minta dirawat keluarganya. Oleh karena it,kami berusaha untuk melakukan sosialisasi yang lebih aktif dan agresif,” ungkap Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Senin (2/8)



Berikut strategi-strategi yang dijabarkan Menkes untuk tangani kenaikan kasus kematian akibat Covid-19:

1. Pemantauan pasien isoman

Bila saturasi dibawah 94% harus segera dibawa ke Puskesmas, Isolasi terpusat, atau Rumah Sakit, sehingga ada yang bisa mengawasi  saturasi oksigennya. Pengukuran saturasi oksigen oleh puskesmas, dibantu oleh Ketua RT, Bhabinsa/kantibmas, dan kader desa. Pembagian oximeter kepada puskesmas ini diutamakan di 20 kabupaten/kota dengan tingkat kematian covid tertinggi.

2. Optimalisasi layanan telemedicine

Pemerintah akan mulai melakukan kerja sama dengan IDI agar di daerah dengan tingkat kematian covid tinggi dalam melakukan layanan telemedicine. Semua penderita Covid-19 baik yang melakukan isolasi mandiri ataupun terpusat ini bisa melakukan konsultasi dengan dokter secara jarak jauh atau biasa disebut dengan telemedine. Bisa dengan telepon, Whatsapp, ataupun dengan video call.

3. Edukasi masyarakat dan pasien isoman

Edukasi cara mengukur laju pernafasan perlu dilakukan. Jika tidak memiliki alat pengukur saturasi oksigen, bisa dengan mengukur nafas kita masing-masing.  Bisa disebut sesak nafas jika laju nafas dalam 1 menit lebih dari 20 kali. Segera datang ke puskesmas terdekat jika nafas sesak. Edukasi ini diharapkan bisa dibantu oleh teman-teman media untuk menyebarkannya kepada masyarakat.

4. Pembangunan fasilitas isolasi terpusat

Isolasi Terpusat (isoter) akan dilengkapi dengan klinik kesehatan dan mini ICU dengan tenaga dokter jaga 24 jam. Isolasi shelter di desa/kelurahan juga akan mulai diaktifkan terutama di daerah dengan tingkat kematian Covid-19 tinggi.

(rais)

()