Ekonomi & Bisnis

Alasan Investor Pemula Sebaiknya Menghindari Margin Trading

Ekonomi & Bisnis

18 Agustus 2021 12:49 WIB

Solotrust.com - Fasilitas beli saham memanfaatkan margin trading memang menarik bagi sebagian investor. Jadi investor bisa membeli saham dengan jumlah melebihi dana rekening yang dipunyai. Investor berpeluang memperoleh imbal hasil tinggi bila harga sahamnya meningkat. Namun bagi pemula, skema ini berisiko. Disitat dari literasi finansial investbro.id

berikut beberapa alasan investor pemula sebaiknya menghindari margin trading ini.



Memahami Margin Trading

Margin trading pengertian umumnya yaitu investasi menggunakan dana hutang yang memudahkan investor order saham atau produk lain lebih banyak. Dana hutang dari broker itu istilahnya adalah leverage. Meski berpotensi menghasilkan untuk banyak meski modal terbatas akan tetapi hal itu pun memiliki risiko rugi besar. Jadi portofolio yang dimiliki investor akan dijadikan jaminan, lalu bila ternyata harga saham turun maka akan mengakibatkan margin call.

Bila itu yang terjadi, tentunya investor bakal menyesal. Maka supaya tidak rugi besar, ada baiknya investor memahami dahulu strategi margin trading saham sekaligus mengetahui risiko yang akan dialami. Tidak setiap saham bisa untuk margin trading, hanya saham yang mempunyai fundamental bagus yang diijinkan. Jika kenyataannya investor merugi dan tidak sanggup membayar pinjaman ke broker otomatis akan ada forced sell. Forced sell merupakan aksi menjual paksa atas portofolio saham kepunyaan peminjam.

Pada prinsipnya sekuritas pastinya sudah memiliki perhitungan tertentu terkait ketentuan forced sell. Jika saham yang dibeli dengan fitur margin mengalami penurunan hingga persentase tertentu maupun limit hari telah tercapai maka aksi forced sell langsung dijalankan. Forced sell umumnya berlaku ketentuan hari T+5 yaitu pada hari ke-5 setelah margin trading diambil. Tiap sekuritas mempunyai perhitungan masing-masing. Dan tiap jenis saham pun mempunyai margin ratio berbeda tergantung tingkat risikonya.

Pengertian margin call yaitu saat banyak saham kurang dari jumlah minimum yang ditentukan broker. Karena itu investor wajib menjual sebagian portofolio yang dimiliki atau menyetorkan dana. Dikenal pula overnight margin yaitu margin yang diperlukan ketika investor mengambil posisi malam hari, kala pasar tutup. Memegang saham di luar jam perdagangan artinya investor tak bisa langsung menjual sehingga overnight margin lazimnya lebih besar dibanding margin trading biasa.

Ada lagi yang dinamakan margin minimum yaitu nilai paling sedikit uang cash yang harus tersedia dalam akun margin agar investor bisa memulai margin trading. Misalnya investor punya saldo rekening efek sebesar Rp.100.000 kemudian membeli saham senilai 150.000. Artinya investor order lebih banyak saham senilai 50.000 dibanding yang dipunyai dalam akun. Investor lalu membeli 50.000 tambahan menggunakan dana hutang dari broker. Oleh karena itu investor tersebut membeli 50.000 menggunakan margin. Investor harus membayar bunga dari nilai hutang itu. Investor cuma bisa membeli saham menggunakan margin apabila memang punya akun margin.

 

Kelebihan dan Risiko Margin Trading

Kelebihan dari perdagangan margin yaitu memfasilitasi investor agar dapat mengambil posisi lebih banyak. Apabila perhitungan dan prediksi investor benar dimana harga saham menuju ke arah yang dikehendaki maka profit lebih besar akan diperoleh. Memanfaatkan leverage memfasilitasi imbal hasil yang lebih besar. Namun saat prediksi keliru maka investor mesti mengalami kerugian yang juga lebih banyak.

Investor yang melakukan margin trading pun dapat mengalami margin call, yang mana ia bisa mengalami kerugian lebih dari investasi yang telah ditanamkan. Ketika terjadi margin call maka investor wajib menambah dana atau menjual portofolionya, sebab leverage yang meningkat. Dan sebagaimana pinjaman pada umumnya, penggunaan fasilitas ini pun akan dikenakan bunga baik ia untung atau rugi. Menjalankan margin trading pun akan mengakibatkan portofolio tak stabil sehingga mesti dimonitor secara teliti.

 

Saham Margin Trading

Tidak setiap saham bisa diperdagangkan dalam margin trading. Hanya saham unggulan yang dalam hal ini saham yang dikeluarkan emiten yang mempunyai fundamental bagus. Data terkait saham emiten mana saja yang dapat dibeli menggunakan fasilitas margin dikeluarkan secara berkala oleh Bursa Efek Indonesia selaku regulator. Tiap bulan Bursa Efek Indonesia merilis daftar saham yang dapat ditransaksikan margin. Beberapa saham yang  dapat diambil untuk margin trading April 2021 diantaranya adalah :

- Astra Agro Lestari Tbk.

- Ace Hardware Indonesia Tbk.

- Adhi Karya (Persero) Tbk.

- Adaro Energy Tbk.

- AKR Corporindo Tbk.

- Ashmore Asset Management Indonesia Tbk.

 

Strategi Transaksi Margin

Margin trading berurusan dengan uang bernilai besar sehingga kecermatan mesti diutamakan. Bentuk kecermatan itu bisa dilakukan dengan menerapkan beberapa strategi berikut :

- Jangan tergesa-gesa : kuasai dulu ilmu dasar margin trading. Bila belum sekalipun menggunakan fitur ini hendaknya berlatih dulu menggunakan aplikasi simulasi yang akan memberikan pengalaman seakan-akan perdagangan nyata. Dengan begitu investor bisa menyusun strategi yang pas sebelum memasuki margin trading sesungguhnya. Di samping mengasah kemampuan dengan simulasi, investor pun harus paham aturan transaksi margin.

- Jangan ambil posisi jika belum yakin : hingga merasa sudah mantap dengan arah pergerakan harga saham, baru buka posisi. Untuk permulaan, buka posisi dengan volume kecil dan kemudian bertahap ditingkatkan bila arahnya sudah benar.

- Ambil posisi ketika tren pergerakan memang sudah jelas : triknya, bersiap saat puncak atau downtrend mendadak terjadi kemudian ambil posisi benar saat pasar akan bergerak. Umumnya broker menyediakan informasi terbaru untuk pertimbangan. Kecuali mencermati grafik, sebaiknya pula menerapkan beberapa indikator yang tersedia.

- Tetap rasional : tentukan target yang realistis dengan memperhatikan pasar. Jangan serakah dengan tak mau keluar pasar yang mengakibatkan kehilangan profit yang sudah di depan mata.

- Manfaatkan aplikasi manajemen risiko : Stop loss merupakan sebuah keharusan ketika bertransaksi margin demi memotong kerugian makin banyak. Sebelum mengambil posisi, investor mesti memperhatikan apa yang hendak diraih dan kesalahan yang mungkin dilakukan. Mengaktifkan stop loss order artinya order langsung menutup perdagangan saat saham bergerak ke arah berlawanan.

- Strategi mengurangi risiko margin trading : risiko trading termasuk cukup tinggi, khususnya saat menjalankan skema margin. Nah, sangat penting agar investor dapat menekan risiko itu. Salah satu caranya yaitu membatasi besaran margin. Leverage kecil menjamin bila terjadi kerugian maka tak seketika mengakibatkan margin call. Strategi lain dalam meminimalisir risiko margin yaitu diversifikasi portofolio. Keuntungannya jika ada beberapa produk yang turun tentu beberapa lainnya naik. Dengan begitu volatilitas saham tak begitu merusak stabilitas portofolio yang dimiliki. Menyusun persiapan pun akan membantu meminimalisir risiko. Tidak sedikit investor yang panik gara-gara mengamati kerugian yang makin membesar. Membuat rencana akan menjamin jika investor paham dengan apa yang mesti diperbuat apabila timbul pergerakan harga saham sekonyong-konyong. Adanya rencana pun membuktikan jika investor siap dengan kerugian yang mungkin dialami. Tidak sedikit investor yang enggan mengakui kerugian yang dideritanya.

Margin trading memberikan peluang investor bisa membuat posisi lebih besar dibanding memakai saldo mereka sendiri. Margin trading bisa memberikan profit atau juga kerugian lebih banyak. Bagi investor pemula sangat tidak disarankan menggunakan fasilitas margin trading sampai mereka menguasai betul apa yang dilakukannya serta risiko yang harus ditanggung.

(redaksi)