SOLO, solotrust.com - Solo Museum Society (SMS) mendorong museum-museum di Solo Raya untuk terus hidup, bahkan bisa menghidupi. Menurut Kepala Solo Museum Society (SMS) Hanitianto Joedo kondisi museum saat ini dapat dikatakan "Hidup segan mati pun tidak mau". Kondisi inilah yang membuat SMS berupaya untuk menggandeng berbagai museum di Solo agar terus bisa eksis.
"Museum itu harus bisa aktif menjalankan ketiga fungsinya, salah satunya dengan melakukan berbagai kegiatan di museum. Museum juga harus bisa menghidupi lingkungan yang ada, seperti kepada penjaga museum dan warung di sekitarnya," kata Hanitianto, Rabu (14/2/2018).
Museum yang hidup, lanjut dia, memang berasal dari pemasukan dari masyarakat yang berkunjung ke museum. Namun, pendapatan dari karcis tersebut bukan satu-satunya cara agar museum tetap hidup. Dirinya menyontohkan kegiatan Museum Talk yang dilakukannya bisa menjadi salah satu kegiatan yang bisa diterapkan.
Baca juga : Museum Harus Penuhi Tiga Fungsi
"Perlu ada kegiatan-kegiatan di museum, sehingga menjadi museum yang bisa disukai dan favorit oleh masyarakat. Ini menjadi kunci museum bisa hidup dan menghidupi," terang dia.
Dirinya menyarankan museum bisa mengganti koleksinya minimal setahun sekali. Hal ini dimaksudkan guna menarik wisatawan untuk datang ke museum. Saat ini, pihaknya masih berupaya memberikan kesadaran kepada generasi muda agar tertarik datang ke museum.
"Kebanyakan masyarakat datang ke museum karena dipaksa. Masih belum ada kesadaran. Maka untuk itu, kegiatan yang dilakukan dapat menjadi daya tarik," ungkapnya. (vin)
(way)