Ekonomi & Bisnis

Percepat Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Uji Coba Buka 138 Mal

Ekonomi & Bisnis

21 Agustus 2021 12:35 WIB

Dialog Rabu Utama di Media Center KPCPEN dengan Tema Penerapan Peraturan Baru di Sektor Usaha, Rabu (18/08/2021)

Solotrust.com - Pemerintah melakukan penyesuaian peraturan bagi pusat perbelanjaan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Jawa-Bali dengan menerapkan uji coba pembukaan sejumlah pusat perbelanjaan (mal) di Indonesia, tepatnya di Bandung, Semarang, Bali, dan Jakarta.

Uji coba pembukaan mal dengan tetap melakukan pengetatan protokol kesehatan. Selain itu juga menetapkan syarat wajib vaksin bagi pengunjung untuk masuk ke dalam pusat perbelanjaan, memanfaatkan aplikasi Peduli Lindungi dalam pengawasannya.



Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan mengatakan, dalam pekan pertama PPKM Level 4 Jawa Bali, ada sebanyak 138 pusat perbelanjaan menerapkan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan/mal dengan penerapan protokol kesehatan.

“Kita bekerja sama dengan APPBI untuk memutuskan mal mana saja yang bisa dilakukan uji coba dan kita lakukan pantauan yang cukup ketat,” kata Oke Nurwan, Rabu (18/08/2021).

Melalui aplikasi Peduli Lindungi, didapatkan data jumlah orang yang masuk ke dalam mal dan pusat perbelanjaan. Dari data, sebanyak 523 ribu orang telah divaksin dua kali (kategori hijau) dan 491 ribu orang baru sekali divaksin (kategori kuning), dan sisanya masuk kategori merah sehingga tidak dizinkan masuk ke pusat perbelanjaan.

“Hasil evaluasi kami, pengelola memang cukup ketat menerapkan peraturan tersebut sudah berjalan dengan baik. Kepatuhan pengelola mal juga cukup tinggi,” tegasnya.

Kata Oke Nurwan, dari pekan pertama belum terdeteksi adanya kasus penularan, sehingga pihaknya yakin untuk melakukan uji coba pada pekan kedua. Atas dasar itu, pada pekan kedua ini pemerintah menambah kembali pusat perbelanjaan yang dilakukan uji coba, yakni sebanyak 230 pusat perbelanjaan.

Oke Nurwan menjelaskan terdapat tiga unsur penting dalam penerapan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan/mal, yakni kepatuhan pengelola, kedisiplinan pengunjung dalam mematuhi aturan yang berlaku, serta upaya pemerintah untuk memantau dan mengevaluasinya.

“Selain itu, mereka yang sudah divaksinasi risikonya juga lebih kecil, sehingga kita memutuskan melakukan uji coba kedua dengan pengawasan ketat agar ekonomi bisa berjalan,” jelas Oke Nurwan.

Dirinya menekankan, perlunya berhati-hati, jangan sampai ada klaster baru penularan di pusat perbelanjaan/mal, sehingga semua pihak harus disiplin menaati aturan berlaku. Diharapkan, roda perekonomian bisa berjalan baik tanpa penularan kasus baru, sehingga prioritas perlindungan kesehatan dan pertumbuhan perekonomian dapat berjalan seimbang.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, menyambut baik adanya peningkatan uji coba dengan menambah jumlah mal yang akan menerapkannya.

Menurutnya, siapa saja yang masuk ke pusat perbelanjaan dipastikan adalah orang sehat. Adanya aplikasi Peduli Lindungi menjadi salah satu upaya untuk mencegah masyarakat sakit untuk masuk ke dalam pusat perbelanjaan.

“Jika sebelumnya hanya 25 persen, maka adanya peningkatan kapasitas maksimal menjadi 50 persen ini kami sambut baik,” tegasnya.

Menurut Alphonzus Widjaja, hal lebih penting bukanlah angka kapasitas yang diberikan, melainkan penyesuaian aturan yang dipermudah. Penyesuaian ini diyakini akan meringankan beban masyarakat, dari pengelola dan tenant pusat perbelanjaan hingga unit-unit usaha kecil yang hidup di sekitarnya, seperti tempat kos, warung hingga ojek.

Pihaknya juga menyambut baik ketentuan syarat vaksinasi sebagai protokol tambahan syarat masuk ke dalam pusat perbelanjaan, menyusul protokol kesehatan yang ada sebelumnya seperti wajib masker. Dengan begitu, pusat perbelanjaan semakin sehat dan aman. Masyarakat juga semakin yakin datang mengunjungi pusat perbelanjaan.

“Sampai saat ini pusat perbelanjaan belum pernah menjadi klaster penyebaran,” tegas Alphonzus Widjaja.

Disiplin protokol kesehatan menjadi komitmen dari pengelola pusat perbelanjaan. Ia berharap, kepercayaan masyarakat terus menguat. Bila perekonomian bergerak dalam tren positif, daya beli masyarakat pun kembali stabil, dan mendorong perekonomian segera kembali pulih. (rum)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya