Hard News

Nuklir Bukan Lagi Senjata Mengerikan Namun dapat Digunakan Sebagai Tujuan Damai

Global

21 September 2021 16:46 WIB

Pertemuan General Conference ke-65 IAEA yang diselenggarakan secara daring (Foto: kemlu.go.id)

JAKARTA, solotrust.com – Menteri Luar (Menlu) RI Negeri Retno Marsudi menyerukan penggunaan nuklir sebagai tujuan damai dalam pertemuan General Conference ke-65 Badan Energi Atom Dunia (International Atomic Energy Agency/IAEA) pada Senin (20/9).

 “Kita harus terus mendorong penggunaan nuklir untuk tujuan damai,” seruan Retno dalam siaran pers laman resmi Kementerian Luar Negeri.



Menlu berharap keberadaan nuklir akan dapat berperan mengatasi pandemi karena dapat membantu mendeteksi virus varian baru yang mungkin bisa tersebar serta mencegah pandemi dimasa mendatang. Maka dari itu, Indonesia akan terus mendukung usaha IAEA untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir negara-negara berkembang.

“Mari kita lanjutkan kerja kolektif untuk ‘mempercepat dan memperluas kontribusi energi atom bagi perdamaian, kesehatan, dan kemakmuran’ sebagaimana yang tercantum dalam Piagam IAEA,” tutur Menlu.

Diketahui bahwa tahun 2013, Kelompok Peneliti Pemuliaan Tanaman Pangan (PAIR) mewakili Indonesia bekerja sama dengan IAEA dan Badan Pangan Dunia (FAO) berhasil mengembangkan 23 varietas padi baru dengan menggunakan teknologi nuklir sehingga memperoleh penghargaan FAO/IAEA Outstanding Achievement Award pada tahun 2014 dan 2021.

Nuklir memang dikenal sebagai senjata yang mengerikan namun di sisi lain nuklir juga dapat digunakan untuk tujuan perdamaian dengan memperhatikan tiga aspek yaitu keselamatan (safety), keamanan (security), dan perlindungan (safeguards).

Kegiatan General Conference (GC) ke-65 IAEA dilaksanakan secara daring pada Senin hingga Jumat, 20-24 September 2021.

GC merupakan konferensi yang dilaksanakan setiap tahun di Markas PBB Wina yang mulai dilaksanakan sejak 1956. GC diselenggarakan untuk negara-negara yang bergabung menjadi anggota IAEA guna menentukan kebijakan IAEA untuk menjamin penggunaan energy serta teknologi nuklir untuk tujuan damai. (cahyarani)

(zend)