DENPASAR, solotrust.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyelenggarakan tes penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) pada 21-23 September 2021. Pada tes kali ini menggunakan teknologi face recognition atau pendeteksi wajah untuk meminimalisir kecurangan.
Dimana aktivitas ini dilakukan setelah proses registrasi,peserta melakukan foto wajah, dan secara komputerisasi akan dilakukan pencocokan antara foto wajah dengan kartu ujian.
“Jadi saat peserta memasukkan PIN, jika foto dan wajah berbeda, maka soal tidak akan keluar,” kata Kepala Kanreg X BKN Denpasar, Paulus Dwi Laksono.
Menurut Paulus, hal ini dilakukan untuk mewujudkan pelaksanaan tes penerimaan CASN yang bersifat transparan dan akuntabel.
“Nilai langsung bisa diketahui oleh yang bersangkutan setelah selesai mengerjakan soal, kemudian yang kedua akuntabel karena bisa dipertanggungjawabkan objektivitasnya kepada masyarakat dan transparan nilainya bisa diketahui umum,” terang Paulus.
Selain itu, tes yang dilakukan di tengah pandemi, mengharuskan pelaksanaan tes menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Diantaranya melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen atau swab Polymerase Chain Reaction(PCR), menggunakan masker dobel, menjaga jarak minimal 1 meter, mencuci tangan pakai sabun, serta untuk peserta ujian di Jawa dan Bali wajib sudah vaksin dosis pertama.
“Saat mereka masuk sudah harus dengan cek suhu, Ketika normal di bawah 37,5, masuk untuk cuci tangan, kemudian diarahkan ke ruang tunggu, kemudian menunggu untuk dipanggil,” kata Ketua Tim Seleksi Pengadaan CASN Provinsi Bali Kementerian Kesehatan, dr. Ketut Ariawati, Sp.A.
Sebagai informasi, tes ini dilakukan di Kantor Regional X Denpasar yang diikuti sebanyak 824 peserta yang terbagi dalam 3 gelombang setiap harinya. (rais)
(zend)