Hard News

Sudan Selatan Banjir, 600 Ribu Orang Kena Dampak

Global

9 Oktober 2021 14:25 WIB

Banjir di Sudan Selatan makin meluas sejak Mei 2021, setidaknya ada 623 ribu orang terkena dampaknya. (Foto; Aljazeera/Andreea Campeanu/Reuters)

Solotrust.com - Banjir di Sudan Selatan makin meluas sejak Mei 2021, setidaknya ada 623 ribu orang terkena dampaknya. Banjir diakibatkan curah hujan lebat sehingga sungai-sungai meluap dan membanjiri rumah serta pertanian di delapan dari sepuluh negara di Sudan.

Negara paling parah dampaknya sekira 58 persen, yakni Jonglei dan Unity. Adapun untuk mencapai titik-titik terdampar, para pekerja bantuan menggunakan kano dan perahu. Saat ini lebih dari dua pertiga daerah terdampak sedang menghadapi risiko kelaparan karena harga pangan melonjak 15 persen sejak Agustus.



“Sekolah, rumah, fasilitas kesehatan, dan sumber air terendam, berdampak pada akses masyarakat terhadap layanan dasar. Akses fisik tetap menjadi tantangan utama bagi organisasi kemanusiaan untuk menanggapi kebutuhan orang-orang yang terkena dampak banjir,” ungkap Kantor PBB dalam sebuah catatan singkat, dilansir dari Aljazeera, Jumat (08/10/2021).

Beberapa keluarga telah berhasil mengungsi ke Ibu Kota, Juba, sementara yang lain telah mendirikan kamp darurat di sepanjang jalan raya.

Di beberapa bagian negara, kekerasan komunitas juga menyebabkan kesulitan pekerja darurat untuk membantu korban yang dilanda banjir.

Tim PBB telah berjuang untuk mendapatkan bantuan ke Warrap, negara bagian Barat Laut yang dilanda kekerasan etnis, sekarang juga sedang berjuang melawan wabah campak.

Program Pangan Dunia PBB menangguhkan bantuan makanan kepada lebih dari 100 ribu orang terlantar di Sudan Selatan.

Menurut Bank Dunia, pada 2018 sebanyak empat juta dari 11 juta penduduk Sudan Selatan hidup dalam “kemiskinan mutlak”. Sementara lebih dari 60 persen penduduknya menderita kelaparan parah akibat gabungan efek konflik, kekeringan, dan banjir. (hastian)

(and_)