Hard News

Lebih 20 Ribu Nasi Bungkus Dibagikan ke Warga Terdampak Banjir Semarang

Jateng & DIY

15 Maret 2024 16:17 WIB

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat memantau kondisi banjir di wilayahnya.

SEMARANG, solotrust.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan kerja cepat dalam penanganan bencana banjir. Selain evakuasi warga terdampak, pendirian dapur umum, hingga pendistribusian logistik pun dilakukan.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pendistribusian logistik telah dilakukan sejak hari pertama, Kamis (14/03/2024). Sejak bencana air bah melanda, wanita akrab disapa Mbak Ita telah berkomunikasi dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana.



"Setidaknya sebanyak 20 ribu nasi bungkus terdistribusi ke sejumlah daerah terdampak," katanya.

Pemberian makanan siap santap untuk sahur dan buka puasa itu juga didistribusikan satu pintu melalui kecamatan-kecamatan.

Kepala Bidang Perlindungan Sosial Dinas Sosial Kota Semarang, Rahayuningsih, mengungkapkan pada hari pertama telah distribusikan makanan siap santap untuk sahur dan buka puasa sekira 8000 nasi bungkus.

"Kalau hari kedua ini totalnya bisa mencapai 20 ribu nasi bungkus," tambahnya, Jumat (15/03/2024).

Selain itu juga ada bantuan sembako, seperti mi instan, beras, minyak goreng, air mineral, telur, dan sayur mayur. Ada pula popok bayi dan dewasa, selimut, pakaian pantas pakai, hingga obat-obatan.

Pada hari kedua ini, pendirian dapur umum tak hanya berada di Balai Kota Semarang. Sejumlah kecamatan terdampak juga telah mendirikan, seperti di Kantor Kecamatan Semarang Utara, Kantor Kecamatan Gayamsari, Universitas Semarang (USM), dan Kantor Kecamatan Genuk.

"Jadi kecamatan yang ada dapur umumnya kami suplai bahan pokoknya. Itu kami bagikan untuk beberapa kecamatan terdampak. Kami ada WhatApps Grup peduli bencana, nah dari sana tiap lurah dan camat memberikan data, jadi sesuai permintaan dan agar tidak mubazir," beber Rahayuningsih.

Pihaknya berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) Semarang, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), maupun Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk mendistribusikan logistik makanan dan obat-obatan menggunakan perahu karet.

"Alhamdulillah belum ditemukan kendala atau permasalahan yang berarti dalam pendistribusian logistik ini. Kesehatan masyarakat juga masih bisa dipantau, apabila ada apa-apa ambulans hebat juga selalu siaga keliling terus," ungkap dia.

Lebih lanjut, Rahayuningsih mengutarakan, koordinasi lintas vertikal pun telah dilakukan dengan baik. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) dan Kementerian Sosial (Kemensos) mulai mengirimkan bantuan-bantuan untuk masyarakat terdampak.

Misalnya, Dinas Sosial Provinsi Jateng telah mendirikan dapur umum di Kaligawe lengkap dengan logistik bahan makanan. Kemensos juga telah mengirimkan bantuan berupa kasur untuk tempat pengungsian dan perahu karet guna proses evakuasi dan penyaluran logistik.

"Kami kerja cepat, seperti yang dipimpin ibu wali kota kemarin tinjauan ke lapangan dan mengarahkan kami agar fokus kerja cepat," kata Rahayuningsih.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, sebanyak 158.137 jiwa terdampak banjir akibat cuaca ekstrem yang terjadi tiga hari terakhir ini.

Jumlah itu tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Genuk, Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan Semarang Timur, dan Kecamatan Tugu. (fjr)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya