Hard News

Waduk Pidekso Wonogiri Mulai Diisi Air

Jateng & DIY

15 Oktober 2021 12:33 WIB

Bendungan Pidekso di Desa Tukulrejo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri mulai diisi air pada Kamis (14/10) dan akan diresmikan pada bulan Desember mendatang. (Foto: Dok. Solotrust.com/not)

WONOGIRI, solotrust.com – Pengisian awal air di Bendungan (Waduk)Pidekso, Kabupaten Wonogiri mulai dilakukan pada Kamis (14/10). Waduk Pidekso masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang direncanakan akan diresmikan pada bulan Desember oleh Presiden Joko Widodo.

Pengisian air di waduk yang berlokasi di Desa Tukulrejo, Kecamatan Giriwoyo itu ditandai dengan penutupan pintu conduit (saluran). Penutupan itu dilakukan agar air bisa menggenangi waduk yang dibangun sejak 2018.



Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan secara kajian teknis waduk itu akan terisi air penuh selama 111 hari terhitung sejak pintu conduit ditutup .

"Bapak Presiden Joko Widodo diagendakan akan meresmikan bendungan Desember mendatang. Semua properti akan dipersiapkan agar persemian nanti lancar," katanya.

Pembangunan waduk Pidekso akan memberikan banyak manfaat diantaranya bisa menyuplai irigasi seluas 1.500 hektare, suplay air baku 300 liter per detik, mereduksi banjir 311 m³/dt (Q50) serta bermanfaat untuk konservasi wisata.

Pria yang akrab disapa Jekek itu berkomitmen mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Seluruh aset akan dijaga agar bisa meminimalkan terjadinya sedimentasi di Waduk Pidekso saat sudah beroperasi.

"Pembebasan lahan sudah hampir rampung. Tinggal mengurus tanah kas desa yang terendam genangan dan mencari tanah pengganti. Tanah wakaf juga tinggal pembayaran. Praktis tidak ada persoalan di ranah sosial," kata Jekek.

Kepala Satuan Kerja (Satker) Waduk Pidekso Dony F.S., mengatakan pembangunan Waduk Pidekso sudah melewati sertifikasi desain. Saat pengisian air waduk dan saat akan dioperasikan telah melewati sertifikasi operasi waduk.

"Umur bendungan tergantung dari banyak atau sedikitnya sedimentasi di waduk. Saat lingkungan bisa dijaga, sedimentasi waduk dijaga umur waduk bisa bertambah panjang. Minimal umurnya 50 tahun," kata dia.

Waduk yang dibangun itu, lanjut dia, bisa tahan bencana termasuk gempa megathrust. Bendungan Pidekso menggunakan urukan batu sehingga lebih fleksibel dan kuat dalam menahan gempa.

"Berbeda dengan bendungan beton. Kalau beton dikaji lebih mendalam lagi karena lebih rigid. Kalau ini (Waduk Pidekso) bendungannya fleksibel, tidak ada masalah saat ada gempa," kata Dony.  (not)

(zend)