Hard News

Maret, Fondasi Konstruksi Flyover Manahan Mulai Dikerjakan

Jateng & DIY

22 Februari 2018 10:14 WIB

Perlintasan sebidang jalan di Manahan. (solotrust-vin)

SOLO, solotrust.com - Pembangunan Flyover Manahan dipastikan akan mulai dikerjakan pada Bulan Maret. Pembangunan jalan layang itu akan diawali dengan pemasangan fondasi konstruksi. Pemasangan direncanakan berlangsung serentak di tiga titik. Ketiganya berada di sisi utara dan selatan perlintasan sebidang Jalan Dr Moewardi.

“Titik awalnya di depan Lapangan Kottabarat untuk sisi selatan (perlintasan sebidang), sisi utara satu di Jalan Adisucipto, serta titik utara dua di Jalan MT Haryono. Semuanya kami kerjakan. Kedua titik di sisi utara akan digabung sementara di sisi selatan dipisah,” ungkap perwakilan PT Yasa Patria Perkasa yang menjadi kontraktor pelaksana proyek tersebut, Ari Wahyudi, Rabu (21/2/2018).



Ari menjelaskan, kontraktor bakal mendirikan pagar pengaman lokasi proyek pada 1 Maret sebelum memulai pemasangan fondasi tersebut. Pagar tersebut dimaksudkan sebagai pembatas area steril bagi berlangsungnya proyek. Nantinya area steril itu juga difungsikan sebagai lokasi distribusi material dan sirkulasi alat berat.

“Pagar itu akan dipasang di Jalan Dr Moewardi, Jalan Adisucipto, dan Jalan MT Haryono. Di masing-masing ruas jalan, pagar dipasang sepanjang sekitar 200 meter. Tinggi pagar berkisar 2 meter," kata Ari.

Namun pemasangan pagar pengaman di lokasi pembangunan jalan layang itu akan didahului dengan persiapan lain. Seperti pengukuran badan Jalan Dr Moewardi, Jalan Adisucipto, dan Jalan MT Haryono, guna memastikan ketepatan desain dasar basic design yang telah disusun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Saat disinggung soal target penyelesaian pembangunan flyover, kontraktor berusaha menepati tenggat waktu proyek selama delapan bulan.

“Mudah-mudahan proyek bisa selesai 5 Oktober. Kami akan menggunakan timbunan ringan mortar busa, yang menjadi metode baru dari Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kemenpupera,” tegas Ari.

Sebagaimana diketahui, penandatanganan kontrak antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Kemenpupera dan kontraktor pemenang lelang telah dilakukan awal bulan ini. Penandatanganan kontrak yang menjadi awal dimulainya pembangunan jalan layang Manahan itu sebelumnya diundur dua kali, yakni akhir 2017 dan pertengahan Januari, lantaran harus menunggu revisi izin pelaksanaan proyek secara multiyears dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). (vin)

(way)