SOLO, solotrust.com – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bekerja sama dengan Yayasan Gita Pertiwi (GP) Solo selenggarakan diskusi secara daring (dalam jaringan) dan media briefing pada Kamis (25/11).
Mengangkat tema “Sekolah Sebagai Zona Pangan Sehat”, diskusi ini bertujuan untuk wujudkan kantin sekolah yang bisa memenuhi gizi anak.
Ketua YLKI, Tulus Abadi mengatakan bahwa kantin sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam mewujudkan sekolah sehat, yang nantinya juga akan mendukung tumbuh kembang setiap anak didiknya.
“Kita berharap bahwa kantin atau sekolah bisa mengenalkan pangan yang sehat dalam artian proses penyajian dan kandungannya, karena kita tahu di luar banyak pangan yang tidak sehat karena terdapat zat-zat seperti pewarna tekstil dan formalin,” ucapnya.
Ia menyebutkan, salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh kantin sekolah untuk memenuhi gizi anak adalah dengan menyediakan menu-menu dan bahan pangan yang variatif,
“Menu bukan hanya yang karbohidrat atau junk food, kita berharap kantin sekolah bisa menyediakan bahan pangan yang variatif, misalnya ada komponen sayur dan buah,” ujarnya.
Kantin sekolah juga harus bisa mengenalkan bahan pangan lokal kepada para siswa. Terlebih, menurut Tulus, Kota Solo memiliki banyak sumber bahan pangan lokal namun kurang dikenalkan, padahal kandungan gizinya tidak kalah dengan bahan pangan populer.
Selain itu, demi wujudkan kantin yang menjadi etalase pangan sehat di lingkungan sekolah, kantin dan pihak sekolah harus memperhatikan kemasan dari produk makanan apakah sudah sesuai dengan standar pengemasan food grade atau belum.
“Kemasan pangan tidak kalah pentingnya dengan bahan pangannya itu sendiri, banyak kasus terjadi keracunan bahan pangan karena kemasannya,” papar Tulus.
Lanjutnya, yang tidak kalah penting adalah sekolah bisa memberikan edukasi kepada para siswanya untuk tidak menyisakan makanan atau meninggalkan sampah makanan.
“Jangan sampai nyampah karena Indonesia termasuk salah satu negara tertinggi dalam hal meninggalkan jejak sampah makanan,” jelasnya.
Tulus menyampaikan, perlu adanya sinergi antara pihak kantin dan juga sekolah, serta dibutuhkan kerja sama untuk melakukan hal-hal positif, demi mewujudkan sekolah ramah anak yang dapat menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi siswanya.
Kegiatan diskusi daring dan media briefing ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih, Direktur Yayasan Gita Pertiwi Titik Eka Sasanti dan beberapa kepala sekolah dari tingkat TK, SD, SMP, maupun SMK di Kota Solo. (paramitha)
(zend)