Solotrust.com - RM BTS berbagi berbagai hal dalam wawancaranya dengan Majalah GQ Korea terbaru, termasuk tentang grupnya yang hampir bubar, apa yang dia takutkan, hingga musik yang jadi media untuk mengungkapkan semuanya secara profesional.
GQ mengatakan bahwa dalam film dokumenter BTS "Break the Silence", RM berbicara tentang ketakutannya dan lagu solonya "Always" berisi lirik yang dia tulis selama masa-masa sulit. Majalah fashion itu kemudian bertanya mengapa penting bagi RM untuk mengenali, menerima, mendokumentasikan, dan membagikan ketakutanya.
"Banyak selebritas, bintang, dan artis memilih misteri, lebih suka dilihat sebagai sosok yang penuh teka-teki. Mungkin karena mereka memiliki banyak bekas luka, atau karena mereka tidak mau terbuka. Namun, secara pribadi, saya pikir adalah baik untuk berbagi dengan penggemar kami baik dan buruk, pro dan kontra, dan bayang-bayang yang menggantung di atas kami," kata RM
RM juga mengatakan bahwa dari sudut pandang orang luar, sepertinya kesuksesan BTS telah tumbuh secara eksponensial, tapi itu tidak benar.
"Mungkin tidak perlu untuk mengungkapkan bahwa kami telah mempertimbangkan untuk bubar, tetapi pengakuan terkadang dapat membuat orang lebih kuat," kata leader BTS itu.
Pengakuan BTS tidak terjadi pada saat itu, melainkan setelah para anggota melewati krisis dan memproses emosi mereka. Ini membantu mereka melihat masalah mereka dengan jelas sebelum mereka berbagi dengan penggemar.
"Namun, kami tidak langsung membuka hati kami. Hanya setelah momen itu berlalu dan kami telah memproses dan mengidentifikasi perasaan kami, kami melihat ke belakang dan membagikan versi yang lebih koheren dari apa yang telah kami lalui. Dengan melakukan itu, orang-orang menyadari bahwa kami juga manusia, yang menjembatani jarak di antara kami. Saya benar-benar percaya kami perlu membuka diri sampai batas tertentu," kata RM.
Meskipun RM percaya bahwa jujur itu penting, namun kejujuran dapat membuatnya merasa takut. "Tapi jujur, itu membuat saya takut. Saya takut orang akan berpikir saya adalah orang yang mudah terpengaruh atau bahwa pengakuan ini dapat dilihat sebagai kelemahan dan memicu reaksi balik," ungkapnya.
Meski begitu, RM tetap memilih untuk mengungkapkan perjuangannya dengan cara yang profesional dan diekspresikan dalam media terbaik untuk BTS yakni musik.
"Di satu sisi, saya pikir adalah benar untuk jujur, daripada menyembunyikan yang negatif dan selalu berkata 'Kami baik-baik saja'. Tetapi cara kami mengakui ketakutan kami harus matang dan etis secara profesional," kata pemilik nama asli Kim Namjoon itu.
"Di antara buku, dokumenter, wawancara, dan musik, musik akan menjadi media terbaik bagi kami, bukan? Dan melakukannya sedemikian rupa sehingga pendengar dapat memperoleh sesuatu untuk diri mereka sendiri, seperti yang saya alami, dan kemudian dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka sendiri. Saya secara teratur merenungkan apa cara terbaik untuk membagikan hal-hal seperti itu," jelas RM.
BTS yang hampir bubar awalnya diungkapkan Jin saat memberi pidato kemenangan di MAMA 2018. "Kami mengalami kesulitan mental selama awal tahun ini. Saat berbicara satu sama lain, kami bahkan berpikir untuk bubar. Tapi kami mengumpulkan kembali hati kami, dan saya senang kami bisa memberikan hasil yang luar biasa," kata Jin.
Sejak itu, BTS telah membahas hampir pembubaran mereka dalam wawancara dan dalam film dokumenter mereka "Break The Silence: The Movie". Menurut Suga, BTS merasa tertekan dengan perhatian yang mereka terima, tetapi setelah istirahat sejenak, mereka dapat melanjutkannya.
"Kami ditekan, seolah-olah yang kami lakukan hanyalah melakukan pekerjaan kami dengan tekun, tetapi kami kemudian mendengar bahwa kami berkontribusi pada bangsa, jadi kami sangat tertekan. Istirahat sangat menyegarkan kami, dan ketika Anda istirahat selama sebulan, itu membuat Anda ingin tampil lagi," kata Suga. (Lin)
(zend)