Hard News

Omicron Merebak Secara Global, Sejumlah Negara Pertimbangkan Perpendek Masa Isolasi

Global

30 Desember 2021 11:48 WIB

ilustrasi tidak ada aktivitas di salah satu negara bagian Australia. (Foto: Antaranews)

WASHINGTON, solotrust.com – Penyebaran virus corona varian Omicron secara global membuat pemimpin politik di sejumlah negara mempertimbangkan aturan isolasi dan pengujian Covid-19.

Langkah tersebut diambil untuk menahan penyebaran Covid-19 varian Omicron tanpa kembali melumpuhkan ekonomi.



Spanyol pada Rabu (29/12) telah memutuskan untuk mengurangi masa krantina dari 10 hari menjadi 7 hari. Sedangkan Italia berencana melonggarkan aturan isolasi bagi mereka yang melakukan kontak erat dengan penderita virus.

Dilansir Reuters, otoritas kesehatan Amerika Serikat (AS) awal pekan ini merilis panduan baru yang memperpendek isolasi untuk orang yang terinfeksi dari 10 hari menjadi 5 hari, selama pasien tidak menimbulkan gejala.

Di sisi lain, Menteri Kesehatan Perancis Olivier Veran mengungkapkan kepada anggota parlemen Perancis tentang peningkatan kasus yang signifikan mencapai 208.000 kasus sehari. Angka tersebut jadi rekor nasional dan Eropa.

Inggris, Italia, Spanyol, Portugal, Yunani, Siprus dan Malta juga mencatat rekor jumlah kasus baru pada Selasa (28/12).

Sementara menurut perhitungan Reuters pada Rabu (29/12), jumlah rata-rata dalam 7 hari kasus harian baru di AS mencapai rekor 258.312 kasus. Padahal AS mencatatkan kasus tertinggi pada Januari 2021 dengan 250.141 kasus.

“Saya sangat prihatin bahwa Omicron, yang sangat menular dan menyebar pada saat yang sama dengan Delta, menyebabkan tsunami kasus,” kata Direktur Jenderal (Drijen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus saat jumpa pers.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Rochelle Walensky menyebut meski terjadi lonjakan kasus namun angka rawat inap dan kematian cukup rendah.

Rata-rata kasus harian dalam tujuh hari ini sekitar 240.400 kasus atau naik 60 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Tingkat rawat inap untuk periode yang sama hanya naik 14 persen atau sekitar 9.000 pasien per hari.

“Kematian turun sekitar 7 persen menjadi 1.100 kasus per hari,” kata Walensky.

Beberpa ahli mempertanyakan aturan baru CDC yang mengurangi separuh periode isolasi untuk infeksi Covid-19 tanpa gejala, sebab berisiki menimbulkan lebih banyak infeksi.

Aturan baru itu tidak mengharuskan pengujian untuk memastikan bahwa seseorang tidak lagi menularkan sebelum mereka kembali bekerja atau bersosisalisasi.

Pada Rabu (29/12), Inggris melaporkan 183.037 kasus Covid-19 yang merupakan rekor baru, serta Irlandia melaporkan 16.000 kasus infeksi baru.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pihaknya tidak akan memberlakukan pembatasan baru di Inggris untuk membatasi penyebaran Omicron yang telah menyumbang 90 persen infeksi di sana.

Pemerintah sejumlah negara semakin khawatir dengan dampak ekonomi dari sejumlah besar orang yang terpkasa melakukan isolasi mandiri karena pernah melakukan kontak dengan penderita Covid-19.

Di Australia pun tercatat 18.300 kasus baru pada Rabu (29/12). Padahal pada Selasa (28/12) jumlah infeksi mencapai 11.300 kasus.

“Kami tidak bisa mengenyahkan orang-orang dari publik karena mereka kebetulan berada di tempat tertentu pada waktu tertentu,” kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

Morrison ingin membuat perubahan mendesak pada aturan pengujian Covid-19 untuk mengurangi tekanan pada lokasi-lokasi pengujian.

Ia mengatakan Australia perlu melakukan sesuatu yang berbeda untuk mengelola laboratorium yang terbebani dan membebaskan oprang-orang dari isolasi.

Sementara Spanyol dan Italia bergerak untuk menlonggarkan beberapa aturan isolasi. China tetap pada kebijakan tegasnya dengan mengisolasi 13 juta orang di Xian, dibawah penguncian ketat selama tujuh hari ketika 151 kasus baru dilaporkan pada Selasa (29/12).

Sejauh ini, tidak ada kasus di ibu kota provinsi Shaanxi tengah untuk varian Omicron.

“Saya hanya ingin pulang,” kata seorang mekanik berusia 32 tahun yang berada di Xian untuk urusan bisnis minggu lalu, ketika kota itu secara efektif ditutup dari dunia luar.

()