Ekonomi & Bisnis

Dampak SGS ke Perhotelan Dinilai Belum Signifikan

Ekonomi & Bisnis

28 Februari 2018 09:33 WIB

Novotel Hotel Solo. (solotrust-arum)

SOLO, solotrust.com - Program bulan diskon Solo Great Sale (SGS) 2018 dinilai belum berkontribusi signifikan terhadap okupansi hotel. Meski begitu, program hasil kerja sama antara Kadin Solo dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta tersebut diakui memberi benefit tambahan pada para tamu.

Public Relation Novotel dan Ibis Hotel Solo Tiwik Widowati mengungkap, tingkat okupansi hotel selama Februari cukup tinggi namun tidak begitu drastis dibanding bulan sebelumnya.



“Selama Februari ini tingkat okupansi Novotel mencapai 70 persen dan Ibis 67 persen. Angka itu naik sekitar 1 persen dibanding bulan sebelumnya,” ujarnya, kemarin (27/2/2018).

Selisih 1 persen tersebut menunjukkan bahwa SGS tidak terlalu berdampak di sektor perhotelan. Namun pihaknya mengakui, melalui program itu para tamu yang menginap bisa mendapat tambahan benefit. Sebab berkesempatan mengikuti undian berhadiah.

Senada, Public Relation Manager Syariah Hotel Solo Paramita Sari Indah W mengakui bahwa SGS tidak terlalu memberi kontribusi signifikan. Namun terdapat tamu walk-in yang memanfaatkan program tersebut.

“Selama Februari ini tingkat okupansi kita cukup baik. Bukan karena program SGS, tapi karena banyaknya grup yang masuk serta momen long weekend,” paparnya.

Sedangkan tamu yang memesan melalui online travel agent (OTA) dan grup ternyata belum banyak yang memanfaatkan program SGS. Pihaknya menilai sosialisasi dari panitia masih minim. Banyaknya reservasi online seharusnya dimanfaatkan panitia SGS untuk berpromosi.

Pihaknya berharap pemerintah daerah juga memberikan potongan pajak pada perhotelan di kawasan eks-Karesidenan Surakarta, bukan hanya untuk perhotelan di Solo saja. Dengan harapan, hotel-hotel di luar Solo juga merasakan benefit dalam berpartisipasi dalam SGS. (arum)

(way)