Pend & Budaya

UPNVY Gelar Vaksinasi Booster untuk Antisipasi Omicron dan Siapkan Kuliah Hybrid

Pend & Budaya

01 Februari 2022 11:22 WIB

Pelaksanaan vaksinasi di UPNVY.

YOGYAKARTA, solotrust.com- Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta (UPNVY) menggelar vaksinasi booster COVID-19 pada Senin (31/1/2022). Vaksinasi ini menargetkan sebanyak 2.700 sasaran keluarga UPNVY dan masyarakat.
 
"(Vaksinasi Booster) ini menyasar warga UPNVY, dosen, tendik dan mahasiswa. Ini memang kita kerjasama dengan Dinas Kesehatan kemudian juga warga kampus disekitar," ujar Rektor UPNVY, Mohammad Irhas Effendi, di sela kegiatan vaksinasi.
 
Berdasarkan keterangan, UPNVY telah menggelar vaksinasi total dosis pertama dan dosis kedua mencapai total 50 ribu. Adapun kali ini sebagai bentuk dukungan terhadap percepatan vaksinasi booster, mereka mengglar vaksinasi dengan target 2.700.
 
"Target vaksinasi dosis ketiga kita harapkan 2.700 itu untuk dosen, tendik, mahasiswa dan masyarakat umum kita utamakan masyarakat sekitar," katanya.
 
Selain untuk membangun herd imunity dan mempersiapkan perkuliahan hybrid yang bakal diadakan semester depan, UPNVY juga berusaha mengantisipasi adanya COVID-19 varian Omicron.
 
"Untuk mengantisipasi Omicron, kita percepat vaksinasi berbarengan dengan adanya rencana perkuliahan secara hybrid maka kita siapkan semua," katanya.
 
Pihaknya berharap agar gerakan vaksinasi booster ini bisa dilakukan di banyak tempat dan secara masif. Hal ini mengingat Yogyakarta mulai membuka pariwisata.
 
Sementara itu bicara soal perkuliahan hybrid yang dilakukan UPNVY,  Irhas menandaskan bahwa kapasitas yang diberikan yakni 50 persen offline dan 50 persen online. Pihaknya mwngatakan bahwa yang diprioritaskan untuk melakukan perkuliahan tatap muka ialah mahasiswa yang belum pernah masuk kampus.
 
"Kita adakan hybrid bergantian. Kita mesti siapkan ada mahasiswa yang luar kota. Kemudian kalau pasca sarjana itu kan dua tahun lulus. Kalau mereka masuk di akhir 2019 lalu 2022 lulus belum pernah lihat kampus kan kasian. Makanya kita diprioritaskan," ujarnya.
 
"Tidak bisa semua sehingga bergilir. Misalnya mahasiswa pasca sarja masuk lalu gantian kemudian program sarjana itu yang belum pernah masuk kita utamakan," pungkasnya.

(Wd)