SOLO, solotrust.com - Perayaan Cap Go-Meh sebagai puncak perayaan Imlek di Kota Solo akan kembali digelar pada 15 Februari mendatang, di Pendhapi Gedhe Balai Kota Solo sekitar pukur 18.00 WIB.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia Imlek Bersama, Sumartono Hadinoto saat ditemui Solotrust.com pada Kamis (10/2).
Kendati telah direncanakan dan direkomendasikan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, namun perayaan Cap Go Meh tahun ini masih menunggu keputusan rapat koordinasi Satgas Covid-19 Senin 14 Februari mendatang.
"Cap Go Meh karena kebijakan Pemkot tetap dilaksanakan walaupun nanti tentunya masih menunggu rapat koordinasi di hari Senin (14/2) apakah tetap jalan atau enggak," kata Martono, sapaan akrabnya.
Dikatakan Martono jika perayaan tersebut disetujui pada rapat koordinasi Satgas Covid-19 pada Senin mendatang, pihaknya memastikan bahwa perayaan akan dilaksanakan dengan undangan terbatas.
"kalaupun tetap jalan kami acara Cap Go Meh undangannya sedikit hanya 200-an biasanya 1200 (orang)," ungkapnya.
Selain itu, karena situasi belum memungkinkan, rencanannya Cap Go Meh kali dilaksanakan dengan memadatkan beberapa acara saja dengan durasi terbatas.
"Kemudian acaranya kami padatkan hanya doa bersama, kemudian ucapan Imlek oleh Muspida, panitia, kemudian ada dua hiburan tari-tarian dan ada perform barongsai sedikit, hanya paling satu jam setengah," terangnya.
Menurutnya, Perayaan Cap Go Meh ini penting untuk membranding Kota Solo sebagai Kota Kebhinekaan, serta sebagai ajang nguri-nguri budaya, tradisi agama, dan membangkitkan ekonomi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Solo.
"Acara cap go meh ini tidak khusus untuk warga Tionghoa, tapi biasanya kami mengundang semua dinas terkait, karena visi-misi dari Panitia Imlek Bersama adalah untuk; membranding kebhinekaan di Kota Solo, sebagai event budaya bukan hanya religi, dan untuk menggeliatkan ekonomi khususnya UMKM," tambahnya.
Untuk itu, sambil menunggu keputusan, ia berharap agar masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan (Prokes) agar perayaan Imlek di Kota Solo - yang sempat terhenti selama dua tahun - dapat terlaksana kembali dengan lancar.
"Siapapun yang menghadiri lampion di Kota Solo, bukan hanya lampion, untuk terus menerapkan Prokes lebih ketat; menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker yang benar," pungkasnya. (dks)
(zend)