Hard News

Penuh Haru, Ini Isi Surat Bung Karno Kepada Haryatie

Nasional

19 Februari 2022 10:50 WIB

Ir. Soekarno. (Foto: instagram.com/@presidensukarno)

Solotrust.com - Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno atau Bung Karno selama ini dikenal sebagai orator ulung dan banyak mendapatkan simpatik baik dari masyarakat maupun dari para petinggi negara sahabat.

Bung Karno juga dikenal sangat populer di mata perempuan. Tak heran jika banyak perempuan kepincut dengan kharisma Bung Karno hingga mau dijadikan istrinya.



Kepiawaian Bung Karno dalam merangkai kata juga tertuang dalam sebuah surat kepada istri keenamnya, Haryatie. Surat aslinya dituliskan dalam bahasa Jawa.

"Yatie adikku yang ayu," sapa Bung Karno di pembuka surat sebagaimana diunggah akun Instagram @presidensukarno Sabtu (19/2/2022).

"Ini lho arloji bertahta emas itu. Biasakan memakai nanti setelah sebulan kamu akan tahu mana yang hendak akan kamu pilih, yang hitam atau yang satunya, atau keduanya? Jadi nanti sebulan lagi, bilanglah (walaupun suka keduanya, aku senang juga). Masak aku tidak senang, lha yang meminta saja wanita jantung hatiku! Jangankan minta arloji,minta apa pun akan aku beri," tutur Bung Karno.

"Tie, surat-surat ini tolong disimpan ya! Supaya menjadi gambaran cintaku kepadamu, yang bisa dibaca-baca lagi (kita baca sama-sama) pada suatu saat nanti,kalau aku mau pindah rumah di dekat telaga biru yang saya ceritakan waktu itu. Itu lho, telaga di atas, di atasnya angkasa," lanjutnya kemudian.

"Coba kau pejamkan matamu sekarang, maka kau akan bisa membayangkan telaga itu! Kalau di tepian telaga itu tampak lelaki berjubah putih (bukan kain kafan lho, tetapi kain yang bersulamkan pancaran sinar matahari), ya itu aku, aku menunggumu. Sebab dari perkiraanku, aku yang akan mendahului ke sana, aku mendahuluimu!" ungkap Bung Karno.

"Lha itu,kembang kamboja di atas nisanku, petiklah kembang itu, ciumilah, maka kamu akan rasakan aroma tubuhku. Bukan aroma bunga, tetapi sebuah aroma yang tercipta dari rasa cintaku. Sebab, akar kamboja itu menusuk menembus dadaku, di dalam kuburan sana," tulis Bung Karno di suratnya.

Setelah menuliskan untaian kata romantis, surat itu ditutup Bung Karno dengan menuliskan namanya.

"Masmu, Sukarno," tutup surat Bung Karno kepada Haryatie.(dd)

(zend)