Hard News

Sesuai Aturan Pemerintah, Harga Minyak Goreng Rp 24 Ribu/Liter Diterapkan di Kota Solo

Jateng & DIY

17 Maret 2022 17:29 WIB

Display minyak goreng di Luwes Kestalan. (Foto: Dok. Solotrust.com/rum)

SOLO, solotrust.com - Harga minyak goreng di sejumlah toko di Kota Solo terpantau naik. Lonjakan harga itu sesuai dengan perubahan aturan pemerintah yang mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng Rp 14 ribu per liter pada beberapa pekan lalu menjadi Rp 24 ribu per liter berlaku mulai Rabu (16/3).

"Kita sesuaikan harga dengan aturan pemerintah. Harga mengikuti ketentuan dari pemerintah. Harga mulai naik kemarin (16/3) sore. Tadi malam (16/3) sudah harga baru semua. Kita mengikuti pusat. (Harga minyak goreng) Paling murah Rp 23 ribuan," tutur Kepala Gugus Luwes Kestalan, Mintarsih kepada awak media, Kamis (17/3).



Meski demikian, namun pihaknya mengaku pasokan minyak goreng masih dibatasi dari pihak produsen. Bahkan ia mengaku masih menghabiskan stok sebelumnya. Terlebih pasokan minyak goreng di toko tersebut baru datang pekan lalu.

Meski harga minyak goreng menjadi jauh lebih mahal, konsumen terpaksa membeli karena kebutuhan. Hanya saja, pembeli tidak terlalu banyak seperti ketika harga minyak masih sesuai HET yang dulu yakni Rp 14 ribu per liter dan Rp 28 ribu per dua liter.

"Tetap ada perubahannya. Tapi ya tetap ada yang mengambil. Karena di luaran harga minyak kan juga mahal. Pasti tetap ada customer-nya. Cuma jumlah pembeli tidak seperti kemarin-kemarin. Sampai pada berebut minyak dan kita arahkan agar tidak terlalu menimbulkan kerumunan," ujar Mintarsih.

Berdasarkan pengamatannya, ketika minyak goreng berada di angka HET peminat banyak hingga terjadi antrian konsumen. Bahkan ada konsumen yang mengeluhkan sangat membutuhkan dan belum mendapatkan minyak goreng, tetapi justru orang-orang yang sudah dapat keliling berbagai toko dan membeli minyak untuk dijual lagi.

"Kemarin (saat HET) stok minyak goreng dibatasi 20 karton sehari. Kalau pas harga Rp 14 ribu ada pembatasan. Takutnya timbul kerusuhan kalau tidak dibatasi. Sekarang sudah tidak ada pembatasan stok karena harga sudah mahal," kata Mintarsih.

Mintarsih juga menginformasikan bahwa kenaikan harga ini hanya terjadi pada jenis minyak sawit saja sedangkan minyak goreng dari bahan kopra masih aman. Sehingga, beberapa konsumen menggantikan penggunaan minyak goreng sawit dengan minyak goreng jenis lain seperti minyak goreng kopra.

"Ada konsumen yang tidak mau repot-repot cari minyak (minyak goreng sawit) dan cari di mana-mana susah, akhirnya pakainya minyak kopra. Karena kan dari segi kualitas kopra menang," beber Mintarsih.

Berdasarkan pengamatan Solotrust, harga minyak goreng sawit berkisar antara Rp 23.435 - Rp 24.205 per liter dan Rp 42.420 - Rp 47.900 per 2 liter. Sedangkan minyak kopra di kisaran harga Rp 36.760 - Rp 37.350 per liter dan Rp 60.845 - 77.095 per 2 liter. (rum)

(zend)