Solotrust.com - Streaming menjadi sumber pendapatan terbesar pasar musik global. Menurut laporan musik global 2022 dari International Federation of the Phonographic Industry (IFPI), sebagaimana dilansir Billboard, Rabu (23/3), streaming (termasuk langganan berbayar dan didukung iklan) tumbuh sebesar 24 persen menjadi $16,9 miliar, mewakili 65 persen dari total pendapatan rekaman musik global, naik dari 62 persen pada tahun 2020.
Total pendapatan dari semua sumber naik menjadi $25,9 miliar, naik 18,5 persen dari tahun sebelumnya. Ini merupakan pertumbuhan tertinggi yang pernah dicatat oleh organisasi yang berbasis di London itu.
Streaming paling mendorong pertumbuhan dengan lonjakan 21,9 persen untuk pendapatan berlangganan streaming berbayar, yang berjumlah $12,3 miliar.
Pertumbuhan juga didukung dengan kenaikan kuat dalam penjualan fisik, yang naik untuk pertama kalinya dalam dua dekade, dan performance right atau hak untuk penggunaan musik yang diperdengarkan di tempat umum, misalnya di kafe, radio, konser, mall dan sarana transportasi.
Pendapatan dari penjualan format fisik naik 16,1 persen menjadi $5 miliar, mewakili 19,2 persen dari pendapatan global. Pendapatan vinyl melonjak 51 persen. Performance right naik 4 persen menjadi $2,4 miliar, mewakili 9,4 persen dari pendapatan global.
Satu-satunya sumber yang mengalami penurunan adalah format download, turun 10,7 persen menjadi $839 juta, mewakili hanya 3,2 persen dari pendapatan global.
Sekarang, ada 523 juta pengguna layanan streaming berbayar di seluruh dunia, naik dari 443 juta pada tahun 2020.
"Streaming sekarang menjadi format pendapatan terkemuka di hampir setiap pasar musik global," lapor IFPI.
Dalam hal pasar musik dunia, AS mempertahankan posisi nomor satu dengan penjualan yang tumbuh sebesar 22,6 persen. Jepang tetap berada di posisi kedua dengan penjualan yang tumbuh 9,3 persen.
Pasar musik terbesar ketiga dan keempat masih dipegang Inggris yang naik 13,2 persen dan Jerman yang naik 12,6 persen.
Pasar lain yang masuk 10 besar terdiri dari Prancis (naik 11,8 persen), Cina (naik 30,4 persen), Korea Selatan (naik 21,6 persen), Kanada (naik 12,6 persen), Australia (naik 4,1persen) dan Italia, yang kembali ke 10 besar setelah pertumbuhan 27,8 persen.
IFPI tidak memberikan perincian pendapatan pasar demi pasar. Keuntungan lintas pasar tersebut tercermin secara regional dengan pendapatan dari wilayah AS dan Kanada naik 22 persen, sementara Amerika Latin, dimana streaming sekarang menyumbang 86 persen dari pasar, mengalami pertumbuhan 31,2 persen.
Wilayah pasar yang tumbuh paling cepat pada tahun 2021 adalah Timur Tengah dan Afrika Utara, yang mencatat kenaikan penjualan musik sebesar 35 persen, hampir 95 persennya didorong oleh streaming.
Sementara itu pendapatan di Eropa, wilayah musik rekaman terbesar kedua di dunia setelah AS dan Kanada, tumbuh sebesar 15,4 persen, didorong oleh tiga pasar terbesar Eropa yakni Inggris, Jerman dan Prancis, yang semuanya mencatat pertumbuhan dua digit.
Sementara itu Asia tumbuh sebesar 16,1 persen dan menyumbang hampir setengah (49,6 persen) dari pendapatan fisik global, membuktikan bahwa rilisan fisik masih menjadi pilihan di kawasan ini. (Lin)
(zend)