SOLO, solotrust.com - Guru matematika SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo menerapkan pembelajaran matematika model investigasi kelompok. Model pembelajaran ini diharapkan mampu mengasah kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
Guru Matematika SD PK Kottabarat Solo, Andi Arfianto mengatakan, kemampuan pemecahan masalah sangat penting dimiliki murid dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara mengasah kemampuan dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran secara tepat.
"Mengasah kemampuan pemecahan masalah bagi murid, kami menerapkan model pembelajaran investigasi kelompok pada materi pengumpulan data. Model investigasi kelompok bisa mengoptimalkan keterlibatan murid dalam proses belajar mengajar," kata Andi Arfianto, Kamis (24/3/2022).
"Penerapan model pembelajaran ini memungkinkan murid memiliki keterampilan mengelaborasi konsep dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, sehingga akan menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam,” tambahnya.
Model pembelajaran investigasi kelompok memiliki enam langkah penerapan. Pertama, mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok. Topik pembelajaran yang dibahas adalah pengumpulan data menggunakan angket.
"Kedua, merencanakan tugas yang akan dipelajari (planning). Setiap kelompok merencanakan langkah penyelesaian masalah terkait tugas yang diberikan guru. Menentukan kelas yang akan dijadikan subjek dan membagi tugas tiap anggota kelompok," sebut Andi Arfianto.
"Ketiga, melaksanakan investigasi (investigation). Murid menerapkan rencana investigasi yang telah mereka rumuskan pada langkah kedua," imbuhnya.
Langkah keempat, menyiapkan laporan akhir (organizing). Setiap kelompok merekap hasil investigasi dari angket yang sudah disebarkan. Kelima, mempresentasikan laporan akhir (presenting). Setiap kelompok mempresentasikan hasil laporan di depan kelas.
Langkah keenam, evaluasi (evaluating). Setiap anggota kelompok memberikan tanggapan dan umpan balik terhadap presentasi dari kelompok lain.
"Guru mendampingi setiap kelompok untuk menyimpulkan hasil akhir diskusi. Di akhir pembelajaran, hasil laporan ditempel di depan kelas," tukas Andi Arfianto.
Salah satu murid kelas V, Arif Nur Rohman mengatakan, kegiatan pembelajaran Matematika dengan metode tersebut dinilai sangat seru dan menggembirakan.
“Saya merasa gembira bisa menyelesaikan tugas bersama kelompok. Pembelajaran sangat seru karena bisa masuk kelas IB dan membagikan angket,” bebernya. (awa)
(and_)