SOLO, solotrust.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kekaguman terhadap Bengawan Solo usai menyusuri sungai tersebut bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam rangka menghadiri Festival Bengawan Solo, Selasa (29/3) sore.
Pada kesempatan kali ini, Ganjar bersama Gibran menyusuri Bengawan Solo dengan menggunakan perahu karet dengan mulai dari pintu air Demangan Beton menuju Taman Sunan Jogo Kali.
Dari susuran itu, Ganjar mengatakan Bengawan Solo memiliki potensi pariwisata berkaca pada tembang “Bengawan Solo” mahakarya maestro keroncong, Gesang.
“(Potensi?) Ada. Kalau bicara lagu Bengawan Solo saja, betapa dulu orang menggunakan Bengawan Solo sebagai transportasi to?” katanya kepada wartawan usai menyusuri sungai.
Ia menilai potensi wisata air dan olahraga dapat dimaksimalkan di Sungai Bengawan Solo.
“(Wisata) Air jelas, itu sumber air ya air, olahraga juga bisa,” ujarnya.
Namun menurut Ganjar, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan untuk memaksimalkan potensi Sungai Bengawan Solo. Terlebih, selama menyusuri Bengawan, ia masih melihat banyak sampah.
“Sampahnya masih ada, belum bersih-bersih banget, jadi PR-nya mesti harus membersihkan, saya sampaikan ke teman-teman, ini Bengawan keren lho ya, tapi kondisinya belum baik-baik saja,“ terangnya.
Untuk itu, ia meminta pihak-pihak terkait untuk bersinergi memaksimalkan potensi sungai Bengawan Solo.
“Maka mesti sengkuyung (gotong royong-red) bareng-bareng jadi setiap aliran ini kita jaga. Kita perbaiki lagi, semua akan terlibat, itu akan kembali lagi nanti fungsinya, tapi tentu saja tidak semudah yang kita omongkan,” tegasnya.
Setali tiga uang dengan Gubernur, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga mengatakan jika masih banyak PR yang mesti dilakukan pihaknya dalam memaksimalkan Bengawan Solo.
“Ya memang PR-nya masihm airnya masih kotor, masih warnanya masih kotor juga,“ terangnya.
Terlebih, saat ini bantaran Sungai Bengawan sudah memiliki pintu-pintu air dan bermacam wahana yang sudah diperbaiki. Sehingga Gibran berharap perbaikan tersebut juga mesti dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan.
“Pintu airnya sudah cantik, ada jogging track (lintasan lari-red), tapi memang airnya masih kotor, makanya kalau buang sampah jangan di sungai,” tukasnya. (dks)
(zend)