Solotrust.com -BTS kembali gagal membawa pulang Piala Grammy. Tahun lalu grup itu juga dinominasikan untuk penampilan pop duo/grup terbaik dan gagal meraihnya.
Dalam helatan Grammy yang berlangsung Senin (4/4) di MGM Grand Arena, Los Angeles, penghargaan untuk kategori tersebut diraih oleh duo Doja Cat dan SZA dengan lagu "Kiss Me More".
Mei tahun lalu BTS merilis lagu dengan vibe musim panas "Butter", yang menjadi nomor satu di chart Billboard HOT 100 selama 10 minggu sejak dirilis. Video musik (MV) lagu itu pun sudah mendapat 720 juta kali penayangan hingga saat ini.
Sebelumnya, BTS juga meraih penghargaan tertinggi di American Music Awards (AMAs) pada bulan November, yakni Artist of the Year. Tahun lalu BTS juga menang di Billboard Music Awards (BBMAs) termasuk untuk lagu terlaris dengan hitnya "Dynamite".
Pada helatan Grammy ke-64 tahun ini, BTS tampil membawakan hitnya "Butter". Para anggota mengubah diri mereka menjadi karakter agen rahasia seperti James Bond dari seri 007. Ini adalah kali ketiga mereka tampil di Grammy.
Setelah upacara penghargaan, para anggota BTS mengadakan siaran langsung untuk berinteraksi dengan penggemar mereka.
"Terima kasih kepada ARMY, kami dapat mencoba ini lagi. Sayang sekali kami tidak menang, tetapi berada di sini tetap berarti," kata Jimin.
"Ini semua adalah pengalaman yang luar biasa bagi kami," tambah Jungkook.
V menambahkan, "Ya, Sejujurnya, kami harus menonton begitu banyak pertunjukan yang luar biasa. Jadi ini sangat memotivasi kami."
"Teman-teman, saya rasa kita tidak perlu merasa sedih tentang ini. Apa yang telah kita lakukan sudah luar biasa," kata Suga.
Terakhir, RM berkata, "Maksudku, apa lagi yang harus kukatakan? Aku tidak terlalu senang tentang itu, dan itulah kenyataannya. Aku pikir jujur itu baik. Aku akan sedih hari ini, tapi aku akan baik-baik saja besok. Kami akan memiliki perasaan kami malam ini, tetapi besok, kami akhirnya akan merasa lebih baik dan segera kembali melakukannya."
Grammy sendiri memiliki karakteristik berbeda dengan penghargaan lain. Grammy berbeda dengan Billboard Music Awards (BBMAs), yang menilai dari performa di chart atau angka yang mereka hasilkan dari penjualan, streaming dan download. Grammy juga berbeda dari American Music Awards (AMAs) yang didasarkan pada voting penggemar.
Lalu, bagaimana Grammy menentukan pemenang, bagaimana prosesnya?
Berdasarkan keterangan Grammy via lamannya, proses Grammy Awards dimulai dengan anggota dan perusahaan rekaman yang mengirimkan entri, yang kemudian disaring untuk kelayakan dan penempatan kategori.
Semua anggota voting Grammy terlibat dalam proses kreatif dan teknis pencatatan, yang kemudian berpartisipasi dalam proses nominasi yang menentukan lima finalis di setiap kategori dan proses voting akhir yang menentukan pemenang Grammy.
Secara lebih detail, ada sejumlah tahapan yang harus dilalui. Tahap pertama adalah anggota Recording Academy (Grammy) dan perusahaan rekaman mengajukan rekaman dan video musik (MV) yang rilis di tahun yang ditentukan, yang mereka anggap layak mendapatkan pengakuan dalam proses Grammy Awards.
Proses selanjutnya adalah screening, yakni sesi peninjauan (review) yang dilakukan oleh lebih dari 350 ahli di berbagai bidang. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa rekaman yang dimasukkan memenuhi kualifikasi tertentu dan telah ditempatkan di bidang yang sesuai seperti Rock, R&B, Jazz, Country, Gospel, New Age, Rap, Klasik dan Latin.
Tujuan screening ini bukan untuk membuat penilaian artistik atau teknis tentang rekaman, melainkan untuk memastikan bahwa setiap entri memenuhi syarat dan ditempatkan dalam kategori yang sesuai.
Proses selanjutnya adalah nominating. Surat suara putaran pertama dikirim ke anggota voting dengan reputasi baik. Untuk membantu memastikan kualitas voting, anggota diarahkan untuk memilih hanya dalam bidang keahlian mereka. Mereka dapat memilih hingga 15 kategori di bidang genre ditambah empat kategori Bidang Umum (Record Of The Year, Album Of The Year, Song Of The Year dan Best New Artist). Surat suara ditabulasi oleh kantor akuntan independen dari Deloitte.
Ada juga tahap yang disebut Special Nominating Committees (Komite Nominasi Khusus). Dalam kategori kerajinan (craft) dan khusus lainnya, nominasi akhir ditentukan oleh komite peninjau nominasi nasional yang terdiri dari anggota voting dari semua kota.
Tahap selanjutnya adalah Final Voting. Surat suara putaran final dikirim ke anggota pemungutan suara dengan reputasi baik. Para finalis yang ditentukan oleh panitia khusus nominasi juga termasuk dalam pemungutan suara ini. Di babak final ini, anggota Recording Academy dapat memberikan suara hingga 15 kategori di bidang genre ditambah empat kategori Bidang Umum (Record Of The Year, Album Of The Year, Song Of The Year dan Best New Artist). Pemungutan suara ini kembali ditabulasikan oleh kantor akuntan independen Deloitte.
Tahap terakhir adalah hasil. Hasil pemungutan suara anggota tidak diketahui sampai upacara penyerahan Grammy Awards, ketika nama-nama pemenang disampaikan oleh Deloitte dalam amplop tertutup. Pemenang Grammy Award diumumkan selama siaran Grammy Awards.
Ya, dapat disimpulkan bahwa pemenang Grammy ditentukan oleh voting dari anggota Recording Academy (Grammy).
Lee Gyu Tag, seorang profesor antropologi budaya di Universitas George Mason Korea, sebagaimana dikabarkan The Korea Times (4/4) menyebut tentang "integritas artistik" yang dipegang Grammy dalam penilaian.
"Secara historis, selalu sulit bagi boy band atau girl band untuk mendapatkan nominasi Grammy terlepas dari popularitas mereka, karena sebagian besar penyelenggaranya tidak menyukai gaya musik mereka. Kegemaran mereka akan 'integritas artistik' tampaknya begitu kuat, bahkan BTS, grup yang membawa pengaruh sosial dan budaya yang besar, tidak dapat mengatasinya. Sepertinya perspektif mereka tentang K-pop dan bintang K-pop juga belum berubah," kata Profesor Lee.
Tentang "integritas artistik" ini, Jeff Benjamin, salah satu penulis di Billboard yang mengikuti BTS jauh sebelum mereka menjadi boyband terkenal di dunia seperti saat ini pun pernah menyinggung tentang hal ini, dalam wawancaranya dengan The Korea Times tahun 2019 silam. Saat itu Benjamin ditanya pendapatnya tentang peluang BTS memenangkan penghargaan tertinggi dalam musik yakni Grammy Awards.
"Saya ingin melihat lebih banyak wawancara dimana BTS mendapatkan lebih banyak credit sebagai seniman. Mungkin ini bisa membantu mereka dalam hal seperti Grammy. Akhir-akhir ini, saya rasa belum melihat banyak wawancara menarik dimana BTS berbicara tentang inspirasi dan pengaruh artistik mereka," kata Benjamin.
Lebih lanjut, ia membandingkan Billboard Music Awards (BBMAs) dengan Grammy, yangmana Grammy bukan hanya tentang performa di chart saja, melainkan sisi artistiknya.
"Billboard Music Awards semata-mata didasarkan pada angka, statistik, dan grafik, sehingga BTS dapat memperkuat posisi mereka pada 2018 sebagai grup teratas di tangga lagu AS. Tapi Grammy sedikit berbeda, yakni tentang integritas artistik, tanggapan kritis dan cara akademi memberikan suara," kata Benjamin kala itu. (Lin)
(wd)