Solotrust.com - Metaverse yang semakin berkembang dari hari ke hari menjadi ancaman tersendiri bagi kelangsungan televisi (TV). Sebagaimana dikabarkan Japan Today dari AFP Jumat (8/4), para ahli telah memperingatkan perusahaan TV agar secara radikal menyesuaikan diri dengan dunia hiburan online yang berkembang pesat, jika mereka berharap untuk bertahan.
Metaverse adalah istilah yang mencakup ekosistem yang berkembang dari dunia online interaktif, game, dan tempat pertemuan 3D yang telah menarik jutaan pengguna.
Sementara konsumen yang lebih tua masih terikat dengan TV tradisional, pemirsa di bawah 35 tahun telah berkurang setengahnya dalam satu dekade, menurut data dari Statista, dan akan turun drastis seiring berkembangnya metaverse.
"Orang-orang muda telah berevolusi dari penonton pasif TV menjadi pemain aktif, dan mereka telah beralih dari layar ke smartphone. Saluran TV akan mati dengan pemirsanya," kata Frederic Cavazza, salah satu pendiri Sysk, sebuah perusahaan Prancis yang berspesialisasi dalam transformasi digital.
Untuk menjangkau kaum muda, perusahaan penyiaran harus bersaing dengan platform game seperti Roblox, Fortnite, dan Minecraft, yang dipandang sebagai pelopor metaverse, yang sudah membangun posisi dominan.
Setengah dari semua anak berusia 9-12 tahun di AS menggunakan Roblox setidaknya sekali seminggu, menurut firma riset media Dubit. Anak-anak itu melakukan segalanya di sana mulai dari bermain game, menonton konser, hingga hanya bergaul dengan teman-teman.
Penontonnya pun bisa sangat banyak. Ada 33 juta orang yang menonton Lil Nas X tampil di Roblox pada tahun 2020, lebih dari tiga kali lipat jumlah yang menontonnya di TV untuk helatan Grammy minggu ini.
Perusahaan penyiaran harus memilih apakah mereka bertahan dengan pasar yang menyusut untuk program TV tradisional, atau mulai membawa karakter dan merek mereka ke platform metaverse, kata Matthew Warneford, salah satu pendiri Dubit.
"Ini berarti membawa orang ke dunia itu, menjadikan mereka bagian dari cerita, bermain bersama teman-teman mereka, cara yang sama seperti Disneyland mengizinkan Anda dan teman Anda berada di dunia mereka bersama Mickey Mouse," kata Warneford.
Perusahaan TV dikatakan punya waktu untuk beradaptasi, tetapi mereka menghadapi tantangan besar dalam melayani sekaligus untuk orang tua yang menonton siaran tradisional, orang paruh baya yang beralih ke streaming, dan orang muda yang menginginkan hiburan interaktif dan sosial melalui metaverse.
"Jika kami ingin tetap relevan, kami harus memposisikan diri kami di semua penggunaan ini," kata Kati Bremme, kepala inovasi untuk France Televisions. (Lin)
(zend)