Serba serbi

Ternyata! Metaverse City Jadi Tujuan Utama Founder SM Lee Soo Man

Teknologi

11 Juli 2022 11:34 WIB

Lee Soo Man, founder SM Entertainment yang menciptakan aespa, girlgroup metaverse. (Foto: Dok. SM Entertainment)

Solotrust.com - Founder SM Entertainment Lee Soo Man berbagi pandangannya seputar Metaverse dalam World Cultural Industry Forum (WCIF) 2022 yang dihelat di Hotel Susung in Daegu, Korea Selatan baru-baru ini.

"Dengan metaverse, kami akan membangun ekosistem budaya baru, dimana siapa pun bisa menjadi kreator," kata Lee Soo Man dalam sambutannya, sebagaimana dikabarkan The Korea Times, Jumat (8/7).



Lee Soo Man adalah kreator aespa, girlgroup metaverse pertama di dunia K-pop, yang terdiri dari empat anggota manusia dan avatar digital mereka.

"Mengejar kreativitas adalah bagian besar dari sifat manusia dan semua orang suka berkreasi. Jadi kami akan memungkinkan orang dari segala usia untuk menjadi 'prosumer' di dunia metaverse kami, dimana mereka dapat membuat ulang konten original SM seperti video musik dan menghasilkan keuntungan. Sederhananya, 'Play2Create (P2C)' adalah visi baru kami," papar Lee.

Tujuan utama Lee adalah untuk mendirikan sebuah metaverse city atau kota metaverse.

"Kami berencana untuk membuat kota metaverse yang dapat meningkatkan pertukaran budaya di antara orang-orang dari berbagai latar belakang dan membantu mereka menghidupkan hal-hal dengan cara yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya," kata Lee.

Metaverse sendiri berasal dari kata meta yang berarti beyond atau melampaui dan universe. Ini mengacu pada ruang virtual bersama tempat pengguna berinteraksi melalui avatar digital.

Sebelumnya, SM Entertainment telah sepakat terkait penelitian metaverse dengan KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST). Penelitian gabungan interdisipliner ini untuk sementara bernama Metaverse Research Center, yang akan didirikan di bawah KAIST AI Research Institute.

Saat diundang sebagai profesor tamu di School of Computing (sekolah komputasi) di KAIST, sebagaimana dikabarkan SM dalam siaran persnya, Lee mengatakan konten dan teknologi yang menggunakan avatar orang nyata (selebriti) yang dimiliki oleh SM Entertainment akan membantu untuk menguasai pasar metaverse global dan menunjukkan kemampuan inti yang menjadikan K-Pop dan Hallyu sebagai pusat budaya dunia.

KAIST dan SM akan bekerja sama di bidang seperti Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, robotika, dan culture technology atau teknologi budaya. Keduanya juga akan memproduksi avatar digital.

SM Entertainment telah bekerja dengan teknologi AI selama bertahun-tahun. Pada tahun 2017, perusahaan itu pertama kali meluncurkan versi Amazon Alexa-nya sendiri, menyediakan layanan asisten AI yang berbicara dengan suara artis seperti Irene Red Velvet dan Taeyong NCT.

Pergerakan paling terkenal SM ke AI sejauh ini adalah aespa, yang menggabungkan anggota manusia nyata dengan avatar yang dihasilkan komputer yang didukung oleh AI.

aespa sendiri adalah nama yang dibuat dengan menggabungkan æ yang mengekspresikan Avatar X Experience dan kata Bahasa Inggris aspect, yang berarti "temui ego Anda yang lain, Avatar, dan ciptakan dunia baru".

Di bawah konsep tersebut, empat anggotanya yakni Karina, Winter, Giselle dan Ningning muncul dengan avatar virtual mereka sendiri, sehingga grup ini total memiliki 8 anggota. Avatar itu adalah ae-Karina, ae-Winter, ae-Giselle dan ae-Ningning. (Lin)

(zend)