SOLO, solotrust.com – Makan ketupat beserta lauk dan sayur pelengkap seperti opor serta sambal goreng menjadi salah satu tradisi saat Lebaran. Ini yang menjadi bidikan para pengerajin ketupat untuk membuat peluang meraup untung.
Dari pantauan Solotrust.com, Selasa (26/4) di kawasan Jalan Veteran Pasar Kliwon, tepatnya di depan Pasar Gading Solo nampak sejumlah pengerajin musiman sibuk merangkai daun kelapa hingga menjadi selongsong ketupat.
Salah satu pengerajin, Sari mengatakan ia telah mulai membuat selongsong ketupat sejak Senin (25/4) kemarin. Meski saat ini masih sepi pembeli, namun ia mengaku penjualannya akan meningkat pada H-3 Lebaran mendatang.
“Satunya seharga Rp 110, jika sudah jadi satu bungkus saya jual Rp2.000 hingga Rp2.500,” katanya.
Pengerajin selongsong ketupat lainnya, Tri mengaku ia menjadi penjual musiman saja. Tri yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini mengaku dalam sehari dapat menjual 500 selongsong ketupat.
"Yang ukurannya kecil harganya Rp 7 ribu per 10 selongsong. Yang besar Rp 10 ribu per 10 selongsong. Tahun kemarin sempat mendapat Rp 3.500.000 dalam sehari," terang Tri.
Para pengerajin selongsong ketupat ini mengaku tidak begitu terdampak pandemi, sebab penjualan selongsong ketupat dinilai cukup stabil. (diva/putri)
(zend)