Hard News

Jauh-jauh Menjemput Rezeki Lebaran di Kota Bengawan Dengan Jualan Ketupat

Jateng & DIY

1 Mei 2022 15:12 WIB

Arti, pedagang ketupat musiman asal Boyolali yang berjualan di sekitaran Pasar Legi, Solo. Minggu (1/5). (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Tangan sosok laki-laki paruh baya itu nampak cekatan saat melipat-lipat janur untuk paripurna menjadi ketupat, jenis pangan yang umum disajikan pada saat Lebaran.
 
Sosok itu ialah Saifudin, pria asal Salatiga yang membuka lapak di depan Pasar Legi, Solo, Minggu (1/5). Baginya, menjemput rezeki Lebaran di kota orang sudah biasa ia lakukan saban tahunnya sejak dekade 1990-an silam.
 
Ia biasa berjualan ketupat bersama rekan-rekan se-kota dengan menaiki bus. Sepengetahuannya, ada sekitaran empat hingga lima belasan orang sekotanya yang ikut hijrah ke Solo selama periode Lebaran dan seminggu setelah Lebaran.
 
Sementara, ia juga membawa sendiri janur tersebut dari kampung halamannya. Satu ikat berisi sepuluh ketupat ia jual Rp10 ribu.
 
"Jualan khusus Lebaran dan setelah Lebaran. Janurnya dari rumah, ada pohonnya," katanya saat ditemui Solotrust.com Minggu (1/5) pagi.
 
Di luar hari raya Lebaran, pria paruh baya ini biasa berkebun. Berbekal bakat merakit janur menjadi ketupat tersebut ia berharap meraup tuah Lebaran di Kota Bengawan.
 
"Biasanya macam-macam ke sawah, kebun," terangnya.
 
Tak jauh dari Saifudin, wanita paruh baya asal Boyolali, Arti bersama suaminya juga nampak sedang merakit janur. Pasangan suami istri (pasutri) inj mengaku sudah berjualan ketupat tiap musim Lebaran sejak 2012 silam.
 
"Tiap tahun, Kalau ini kemarin dari hari Jumat (29/4) sampai habis lebaran nanti. Dari 2012 sudah di sini, karena biasanya jualan di sini," kata Arti.
 
Dalam periode Lebaran ini, Arti merakit ketupat kecil yang ia jual Rp7 ribuan dan ketupat besar yang ia banderol Rp15 ribu untuk masing-masing sepuluh biji. 
 
Menurutnya, dua jenis ketupat itu diminati di dua waktu berbeda, ketupat besar banyak dicari di hari H Lebaran, sedang ketupat kecil banyak diburu di H+5 Lebaran.
 
"Kalau hari gini kan buat makan keluarga, kalau Syawalan (H+5 Lebaran) itu nyari kecil," ungkapnya.
 
Arti bersyukur, jualannya yang buka di jam 09.00 WIB hingga 15.00 WIB berjalan lancar selama periode lebaran.
 
"Bakul tapi sitik, nggih saget telas (Jualan sedikit, ya bisa habis-red). Ini Alhamdulillah lancar," tukasnya. (dks)

(Wd)