Hard News

Polisi Belum Pastikan Penyebab Korban Meninggal Peristiwa Keracunan Massal di Pucangsawit Solo

Jateng & DIY

2 Mei 2022 11:55 WIB

Masjid At-Tin tempat buka bersama (buber) dari 49 jamaah yang dilaporkan keracunan Minggu (1/5) kemarin. (Foto: Dok. solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Puluhan jamaah Masjid At Tin RT 01/RW 01, Pucangsawit, Jebres, Solo mengalami keracunan massal  pada Minggu (1/5) siang. Kejadian itu menimpa 49 warga usai menyantap hidangan buka bersama (buber) yang diadakan masjid setempat sehari sebelumnya, Sabtu (30/4).

Dikabarkan, satu orang meninggal dunia usai kejadian tersebut. Namun, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Jebres, Kompol Suharmono belum dapat memastikan korban meninggal murni karena keracunan makanan atau hal lain.



Diketahui, korban tersebut memiliki riwayat penyakit. Pihaknya pun masih menunggu pemeriksaan dari tim kesehatan.

"Memang ada yang meninggal, tapi ada penyakit penyerta, belum bisa dipastikan. Prosesnya dari tim kesehatan," katanya saat ditemui Solotrust.com  Minggu (1/5).

Sementara, 48 warga sejatinya telah dipulangkan usai dibawa ke klinik. Namun, saat dipulangkan beberapa warga masih mengalami gejala pusing. Sehingga, dilakukan pendataan kembali pada Minggu (1/5) malam.

"Yang dibawa ke klinik 48 itu sudah dipulangkan, setelah pulang sore hari ini masih ada yang merasakan pusing lagi," lanjutnya.

Polsek Jebres pun sudah mengamankan sampel makanan untuk diperiksa lebih lanjut.

Sementara itu, menurut keterangan Bendahara Masjid At Tin, Muhammad Agung, korban meninggal dunia tersebut seingatnya tak mengikuti buber. Sedangkan istrinya diketahui mengikuti acara tersebut.

"Istrinya ikut, nggak tahu kalau dibawakan, itu juga punya penyakit penyerta," katanya Minggu (1/5) malam.

Diungkapkan, buber itu diikuti 100-an jamaah masjid. Mayoritas, anak-anak yang mengalami gejala keracunan.

"Yang mengikuti 100-an lebih. Kebanyakan anak-anak yang mengalami pusing dan diare," terangnya.

Sementara, kegiatan buber ini rutin diadakan setiap hari di bulan Puasa. Menurut keterangannya, makanan buber dimasak dan dipesan dari orang yang sama dengan biasanya. Warga yang memasak tersebut juga jamaah masjid setempat.

Diungkapkan, menu yang disantap kala itu berupa nasi ayam, lalapan, semangka, teh, dan air putih.

"Kita setiap tahun mengadakan buka bersama selama Ramadan. Masak sendiri pesan dari warga, jamaah masjid di sini juga," jelasnya.

"Ada nasi ayam, lalapan, semangka, teh, dan air putih," ungkapnya. (dks)

(zend)