Hard News

Keracunan Massal di Pucangsawit, Wawali Solo Harap Tak Ada Kejadian Lagi

Jateng & DIY

2 Mei 2022 13:52 WIB

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa usai Salat Ied di Balai Kota Solo, Minggu (1/5). (Foto: Dok. Solotrust.com/riz)

SOLO, solotrust.com – Puluhan jamaah Masjid At-Tin Pucangsawit, Jebres, Solo, mengalami keracunan massal pada Minggu (1/5). Kejadian tersebut terjadi, usai seratusan warga setempat menyantap buka puasa bersama (buber) di masjid tersebut sehari sebelumnya pada Sabtu (30/4).

Semula, pada Minggu (1/5) siang terdapat 48 warga yang dilarikan ke klinik sementara 1 warga dilarikan di Rumah Sakit Dr. Moewardi. 48 warga itu kemudian dipulangkan, tetapi setelahnya puluhan warga merasakan kembali gejala keracunan.



Puluhan ambulans pun dikerahkan usai terdapat laporan tersebut. Tim kesehatan, Tim Sar dan relawan, serta kepolisian bergerak ke lokasi untuk melakukan pendataan ulang, dan mengevakuasi korban keracunan pada malam takbiran, Minggu (1/5) malam.

Wakil Wali Kota (Wawali) Teguh Prakosa usai mendapat laporan menyayangkan kejadian tersebut. Untuk penangganan korban, tak menutup kemungkinan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan hadir dalam meng-cover beban biaya rumah sakit korban pada kasus ini. Namun, hal itu masih perlu laporan lebih lanjut.

“Nanti akan kita lihat dilihat di rumah sakit sana, apakah ada BPJS. Nanti akan ada kebijakan lah, jangan sampai hari raya ini ada korban lagi,” katanya kepada awak media Senin (2/5) pagi usai Salat Ied di halaman Balai Kota Solo.

Sementara, diberitakan Solotrust.com sebelumnya, menu makanan buber yang disajikan itu dipesan dari salah satu warga. Menu makan itu berupa nasi ayam, lalapan, semangka, teh hangat, dan air putih.

Teguh menegaskan, kejadian ini juga menjadi perhatian pihaknya. Lebih lanjut, pihaknya merencanakan akan mengiatkan pendataan ke warung makan-warung makan untuk mengantisipasi hal serupa kembali terjadi di Kota Solo.

“Ini kasuistis, memang nanti akan disampling. Pemkot punya kewajiban menyampling rumah makan, mungkin dicek dapur. Ini penting jangan sampai kejadian ini terulang kembali,” tukasnya.

Sementara itu, usai kejadian ini pihak kepolisian telah mengamankan sampling makanan pada Minggu (1/5) malam. Selanjutnya, sampel makanan itu akan diteliti tim kesehatan. (dks/riz)

(zend)