REMBANG, solotrust.com - Kabupaten Rembang menyimpan banyak kuliner khas yang bisa menggugah selera dan menggoyangkan lidah penikmatnya. Bicara kuliner khas Kabupaten Rembang pasti yang terpikirkan hanyalah lontong tuyuhan dan kelo mrico.
Tak hanya lontong tuyuhan dan kelo mrico saja yang menjadikan makanan khas Kabupaten Rembang ini, keberadaan bakso ayam sudah melegenda dan menjadi ciri khas kuliner asli dari Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang sejak dulu. Tetapi, keberadaan bakso ayam tak sepopuler lontong tuyuhan dan makanan khas Rembang lainnya.
Bicara tentang kelezatan dan citarasa, bakso ayam sendiri memiliki kelezatan citarasa yang tak kalah seperti bakso pada umumnya, yang memakai bahan dasar daging sapi yang digiling kemudian dibulatkan. Sebab bakso ayam hanya memakai isian berupa bihun, irisan kobis dan yang utama adalah potongan ayam kampung, hal itu menjadi keunikan tersendiri dari kuliner yang satu ini.
Rasanya kurang pas jika tak mencicipi kuliner unik satu ini, Solotrust.com kemudian menyusuri wilayah Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang kota, tepatnya di depan pintu masuk Pelabuhan Perikanan (PPP). Disana kami melihat sebuah gerobak dorong berwarna hijau dan tertulis bakso ayam.
Seketika Solotrust.com langsung menghampiri dan memesan satu porsi bakso ayam, tak perlu menunggu lama satu porsi bakso ayam sudah tersaji lengkap dengan isian tambahan telor ayam.
Jika dilihat sekilas tampilan kuliner satu ini cukup unik seperti menyerupai soto ayam. Akan tetapi yang membuat beda hanyalah isian didalamnya dan cita rasa kuahnya.
Untuk cita rasa kuahnya, hampir sama dengan kuah bakso. namun, kuah bakso ayam lebih kaya dengan nuansa rempah–rempahnya.
Penjual Bakso Ayam Mohammad Ali Hasim berujar dirinya sudah hampir 10 tahun berjualan bakso ayam di Desa Tasikagung kecamatan Rembang kota ini. Hingga kini dirinya memiliki pelanggan tetap yang selalu memborong dagangannya setiap hari.
Seporsi bakso ayam miliknya dipatok dengan harga Rp. 10 ribu hingga Rp. 15ribu tergantung tambahan isi ayamnya. Dalam sehari Hasim mengaku bisa menghabiskan 15 ekor ayam dengan porsi sebanyak 170 hingga 175 mangkok bakso ayam.
“Dari pertama saya jualan bakso ayam, saya selalu pakai ayam kampung mas, karena langganan saya sudah banyak jadi tidak berani mengganti jenis ayamnya,” bebernya.
Karena rasanya yang nikmat terkadang para pembeli minta menambah isian porsinya. Hasim mengaku para pembeli sering melontarkan pujian atas bakso ayam jualannya. menurut para pembeli, bakso ayam miliknya lebih mantab dari pada bakso ayam yang lainnya.
“Buka warung dari pukul 09.00 sampai jam 14.00 WIB mas, terkadang sebelum jam tutup warung seperti biasa sudah habis duluan ayamnya,” katanya.
Sementar itu, pembeli setia bakso ayam, Rendy Wibowo mengaku dalam seminggu dirinya hampir tiga kali mampir untuk membeli bakso ayam langganannya ini, biasanya ketika jam istirahat kantor siang hari, dirinya sering makan siang disini.
“Yang menjadikan saya selalu ingin mencicipi bakso ayam adalah potongan ayam kampunya yang banyak dan rasa kuahnya yang segar,” pungkasnya. (mn)
(zend)