Hard News

Solo Peringkat 2 Narkoba se-Jateng, Ini Tanggapan Selvi Ananda

Jateng & DIY

24 Mei 2022 17:25 WIB

Selvi Ananda saat Berpidato dalam Workshop Ketahanan Keluarga Anti Narkoba, Selasa (24/5). (Foto: Dok. Solotrust.com/riz)

SOLO, solotrust.com - Kota Solo meraih peringkat nomor dua jumlah pengguna narkoba se-Jawa Tengah meski terjadi penurunan jika dibandingkan tahun lalu. Hal ini berdasarkan data dari BNNK (Badan Narkotika Nasional Kota) Solo.

"Ya untuk gambar Solo saat ini apabila kita berbicara soal data atau angka selanjutnya dibandingkan (tahun) 2020, 2021, 2022 memang ada kecendurungan penurunan. Di 2021 sampai angka 135 orang. Saat ini untuk semester satu (enam bulan pertama 2022) ada 40 orang," ungkap Kepala BNNK Solo Ari Kurniawansyah Warsa, Selasa (24/5).



Angka tersebut menyebar di 54 kelurahan di 5 kecamatan yang ada di Solo dengan didominasi kategori usia 17 hingga 64 tahun.

Menanggapi hal tersebut, istri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang sekaligus menjabat sebagai Ketua PKK Solo Selvi Ananda mengungkapkan keluarga menjadi faktor penting perlindungan anak terhadap narkoba.

"Banyak faktor. Anak muda kritis, jadi orang tua harus melihat, mengikuti perkembangan jaman. Jadi anak nggak takut mau ngomong apa. Berdiskusi dengan orang tua," papar Selvi.

Hal ini disampaikan di sela acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kolaborasi antara Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat dan BNN Pusat dengan Pemkot Solo dalam Workshop Ketahanan Keluarga Anti Narkoba di The Sunan Hotel Solo pada Selasa (24/5) pagi.

Lebih lanjut Selvi menjelaskan isi kerja sama ini nantinya meliputi berbagai kegiatan pencegahan penggunaan narkoba seperti penyuluhan dan workshop (kegiatan loka karya) pemahaman bagi kader PKK dan orang tua tentang bahaya narkoba.

"BNN Pusat jadi juklak pedoman PKK untuk program ke depan. Sedangkan PKK menyasarnya keluarga. Harus ada sosialisasi, kami sosialisasikan dari PKK bekerjasama dari berbagai Genre (Duta Generasi Berencana). Jadi nanti ada kegiatan terus menyuarakan dan mensosialisasikan narkoba dan seks bebas, " jelasnya.

Dengan kolaborasi ini diharapkan dapat meraih target penurunan angka travelensi dari penyalahgunaan narkotika.

Menurutnya, PKK menjadi peran penting sebagai langkah awal pencegahan narkoba.

"Karena PKK mitra pemerintah. Fokus pada pembinaan keluarga, akhlak, agama, pola asuh orang tua, " ujar Selvi.

Menantu Jokowi ini juga berpesan kepada orang tua agar melindungi anak dari rayuan narkoba mengingat alasan penggunaan narkoba salah satunya adalah coba-coba.

"Semboyannya BNN tadi 'war on drugs'. Untuk para generasi muda jangan pernah mencoba-coba pada narkoba jadi kami sebagai orangtua dan anggota keluarga harus bisa mengakomodir keingintahuan anak seperti apa, jadi jangan sampai anak mencari tahu mencoba-coba dari luar jadi kami dari dalam dulu kami berikan pemahaman kepada anak,  kalau anak keluar rumah, ke teman sepantarannya sudah tidak ada lagi rasa keingintahuan untuk mencoba-coba. Itu salah," pungkasnya. (riz)

(zend)