SOLO, solotrust.com - Kota Solo identik dengan seni, budaya, serta kerajinan tradisional, salah satu dari produk yang dihasilkan adalah Blangkon. Blangkon merupakan bagian dari perlengkapan pakaian adat Jawa yang dikenakan khusus di kepala.
Di Kota Solo, ada sentra penghasil blangkon yang terletak di Petrojayan, Serengan, Solo. Bahkan kawasan tersebut disebut Kampung Blangkon karena mayoritas warganya bekerja membuat blangkon.
Awalnya hanya ada satu usaha pembuatan blankon yakni Blangkon Kuswanto milik keluarga Arif Gunawan. Dikatakan Arif karyawan pengerajin di usahanya akhirnya membuat blangkon sendiri.
“Berdiri sejak 1970, Kalo dulu kan pertama kali disini (pengusaha Blangkon pertama di Petrojayan), lama lama kan karyawannya bikin sendiri dan rata rata orang kampung sini,” kata Arif.
Dalam pembuatan Blangkon, Arif mengatakan tidak mematok model dari Solo dan Jogja saja, tetapi bisa membuat semua model Blangkon dari seluruh Nusantara sesuai permintaan pelanggan.
“Untuk yang ready stok itu Solo dan Jogja, kalo yang model lain seperti Madura,Sunda, Betawi, dan lain sebagainya itu biasanya pesan dulu,” bebernya.
Harga yang ditawarkanpun beragam mulai dari Rp20 ribu hingga Rp350 ribu tergantung bahan dan tingkat kesulitan pembuatan.
Selain Blangkon, Arif juga menjual perlengkapan baju adat lainnya seperti Sorjan, Sabuk, Beskap, dan lainnya
Disisi lain omzet yang didapatkan dari hasil penjualan cukup tinggi mencapai Rp8-10 juta perbulan.
Ia mengaku, usahanya sempat terhenti dikarenakan pandemic Covid-19 dan mulai bangkit lagi setelah pemerintah melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Kalau pas pandemi kemarin sepi banget paling cuman dapet 20 persen dari penghasilan sekarang,” katanya saat ditanyai Solotrust.com Jumat (27/5). (bim/can)
(zend)