Hard News

Cerita UMKM: 2 Dekade Wayan Rotan Mampu Bertahan

Jateng & DIY

20 Juni 2022 15:26 WIB

Saryanto pemilik UMKM Wayan Rotan yang terletak di desa Trangsan, kecamatan Gatak, kabupaten Sukoharjo. Jumat (17/6).

SOLO, solotrust.com – UMKM Wayan Rotan yang terletak di desa Trangsan, kecamatan Gatak, kabupaten Sukoharjo masih tetap eksis hingga saat ini meski sudah 20 tahunan berkiprah di industri kerajinan dan perabotan rumah tangga.

“(Usaha) ini sudah berjalan sekitar 20 tahunan. Karena saya asli orang sini, jadi bakat dari kecil,” ujar pemilik Wayan Rotan, Saryanto saat ditemui Solotrust.com, Jumat (17/6).



Kendati masih eksis, Saryanto mengatakan usahanya sering kali mengalami pasang surut bisnis.

“Waktu krisis global kemarin (usaha) juga sempat jatuh, sudah mulai bangkit waktu mau corona turun lagi, setelah ada corona naik lagi, terus bulan ini order agak turun lagi, musiman ya,” ungkapnya.

Menurutnya, menjadi seorang pengusaha haruslah dapat melihat perkembangan jaman dan melakukan inovasi produk agar tidak kalah dipasaran serta pandai dalam mencari rekan bisnis.

“Kalau masalah persaingan itu pasti ada, cuma kita harus punya ide-ide dan desain baru, terus punya rekan kerja sama yang bagus nanti pasaran luas, jadi gak perlu takut,” jelas Saryanto.

Wayan Rotan menghasilkan produk kerajinan dan perabotan rumah tangga, sedangkan mebel atau furniture hanya diproduksi dalam skala kecil.

“Kalau saya banyak di kerajinan, kalo mebel itu ada tapi kan gak terlalu banyak, seringnya di kerajinan seperti mirror, keranjang. Istilahnya perabot ya bukan yang furniture ya pokoknya,” kata Saryanto.

Proses produksi dilakukan oleh tenaga kerja terampil dan terlatih. Sedangkan bahan yang digunakan, dikirim langsung dari Surabaya hingga Kalimantan.

“Kita menggunakan tenaga-tenaga kerja yang sudah terampil dan terlatih. Jadi kalau ada yang mau masuk itu harus belajar dulu soalnya ini masuk kerajinan tangan. Jadi perlu waktu belajar sekitar setengah tahun sampai satu tahun,” bebernya.

Untuk memasarkanya produknya, Saryanto mengungkapkan dirinya bekerja sama sebagai pemasok ke pabrik-pabrik yang menjadi langganan usahanya, dibandingkan menjual secara langsung kepada konsumen.

“Jadi kalau kita punya barang baru, kita tawarkan ke parbrik yang sudah langganan ya, jadi jarang kita nawarkan yang belum kenal. Jadi udah kenalkan mereka sudah punya pembeli tinggal nyodorkan barang-barang,” jelas Saryanto.

Saryanto berharap, usahanya dapat semakin maju dan berkembang, sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja dari lingkungan masyarakat Trangsan.

“Kalau UMKM ya inginnya semakin maju, jadikan kalau semakin besar bisa menyerap tenaga kerja banyak di lingkungan Trangsan. Jadikan gak banyak pengangguran,” tukasnya. (dds/sap)

(zend)