Ekonomi & Bisnis

Bakal Ada Kuota Bulanan Bagi Mobil Pengguna BBM Subsidi

Ekonomi & Bisnis

2 Juli 2022 15:48 WIB

Sejumlah kendaraan roda empat mengantre untuk mendapatkan BBM Pertalite. (Foto: Dok. Solotrust.com/fj)

SEMARANG, solotrust.com - Penggunaan QRcode bagi kendaraan roda empat lambat laun akan berlaku di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Prediksinya, bakal ada kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) tiap bulannya bagi mobil yang masih ingin menggunakan BBM subsidi jenis pertalite ataupun solar.

Salah satu pengawas SPBU 41.520.51 Kota Semarang, Purnomo menjelaskan sebenarnya mobil pribadi sudah tidak diperbolehkan menggunakan BBM bersubsidi. Sehingga pemberian pembatasan kuota dilakukan agar subsidi BBM tepat sasaran.



"Implementasi nanti akan ada kuota pertalite untuk mobil, ketika di barcode akan muncul data  penggunaan pertalite, kalau sudah melewati batas ya tidak bisa, harus isi Pertamax," ujarnya kepada Solotrust.com, Sabtu (2/7).

Menurutnya, QRcode tersebut akan memunculkan plat nomor mobil beserta jenisnya. Sama juga dengan jenis solar, kuota juga akan berlaku bagi kendaraan yang tidak seharusnya mendapat subsidi.

Untuk itu, setiap pemilik atau pengguna mobil yang mengisi di SPBU diwajibkan memiliki QRcode, baik itu ditunjukkan digital melalui gawai atau tercetak.

"Misalnya sebulan 40 liter, jika sudah melewatinya ya sudah tidak bisa, tunggu bulan berikutnya, tapi kuotanya berapa sampai sekarang belum pasti," tambahnya.

Pemilik mobil yang sudah memiliki QRcode, Dwi Agus (42) menjelaskan dirinya sudah memiliki QRcode sejak setahun lalu. Namun hingga kini mengaku menggunakan kode tersebut di pom bensin tertentu.

"Saya sudah dengar akan pakai QRcode, saya dulu pernah pakai karena ada promo potongan pembelian Pertamax Rp300 per liter," ungkapnya

Sejauh ini, ia menilai positif penggunaan QRcode khusus bagi pengguna mobil pribadi. Namun ada dampak yang timbul akibat penggunaan QRcode tersebut.

Permasalahan yang kemungkinan muncul adalah human error, atau kodenya hilang, atau kendala jaringan dan sebagainya.

"Ya bagus, tapi kan ada orang yang mungkin kurang paham tentang QRcode, juga akan berdampak antrian panjang," pungkasnya. (fj)

(zend)