Hard News

Tiada Angin Tiada Hujan, Linmas Gajahan Solo Meninggal saat Bertugas

Jateng & DIY

5 Juli 2022 12:47 WIB

Bendera merah tanda berkabung di rumah duka petugas Linmas yang meninggal saat bertugas di Gajahan, Pasar Kliwon, Solo. Senin (4/7) malam. (Foto: Dok. Solotrust.com/dks)

SOLO, solotrust.com - Tiada angin tiada hujan, seorang petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kampung Gajahan, Pasar Kliwon, Solo, GHS (59) meninggal saat sedang bertugas di kantor kelurahan setempat, Senin (4/7) sekira pukul 16.15 WIB.

Lurah Gajahan, Suyono yang berada di lokasi menuturkan peristiwa itu terjadi secara mendadak. Sebab, korban diketahui langsung terjatuh saat sedang nongkrong bersama lima petugas Linmas dan beberapa orang lain yang berada di tempat kejadian perkara (TKP). Bahkan diketahui korban bersama Linmas lain nongkrong sembari bersenda-gurau.



Sontak, beberapa orang langsung yang berada di tempat tersebut langsung menangkap korban yang hendak jatuh ke bawah. Setelahnya GHS langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Kustati yang berjarak tak lebih dari 2 km.

Sayang, nyawa Linmas yang menjabat sebagai Wakil Komandan Peleton (Wadanton) itu tak terselamatkan. Korban meninggal dunia di tengah perjalanan.

"Tahu-tahu jatuh gleyor ditampani (ditangkap-red) teman-teman Linmas, sampai perjalanan ke (RSUI) Kustati meninggal. Itu juga tadinya guyonan sama saya nggak nyangka begitu cepatnya saya tinggal pelayanan ada tamu, baru setengah pelayanan, itu ada yang bengok-bengok (teriak-teriak-red) karena tahu-tahu kok jatuh," ujarnya ditemui Solotrust.com di rumah duka Jalan Jetayu 4, RT 02/RW 5, Gajahan, Kampung Kliwon, Solo, Senin (4/7) malam.

"Guyon gini seperti kita ini pace-pacenan (ejek-ejekan-red) tahu-tahun lhes (jatuh) nggak sampai brek (nggak sampai bawah-red) jatuhnya ditolongin teman-teman jadi nggak ada yang ekstrem," imbuh Suyono.

Korban saat itu diketahui sedang piket dari pukul dari pukul 14.00-22.00 WIB. GHS juga menjalani aktivitas seperti biasanya.

Suyono menyebut selama ini korban belum pernah menyampaikan riwayat sakit kepadanya. Hanya, dari laporan yang ia terima korban memiliki riwayat penyakit jantung.

Ia juga menduga, serangan jantung menjadi penyebab korban meninggal dunia saat bekerja.

"Saya dengar-dengar ya ada riwayat, tapi tidak ekstrem langsung tiba-tiba masuk RS, belum pernah ada kaya gitu. Secara bukti fisik tidak disampaikan ke saya dari keluarga dan teman-teman bilang ada riwayat jantung. (Tetapi) sampai mondok enggak, kontrol aja," tuturnya.

Suyono menuturkan, GHS merupakan Linmas yang sudah mengabdi selama 15 tahun di kampung tersebut.

"Sudah hampir 15-an tahun, sudah lama ini setia, loh, usianya sudah 59, sudah senior. Karena ini Linmas senior lama, panutan dia kan juga Wandanton, selalu mengutamakan apa maunya masyarakat, apapun mboh (entah-red) itu orang punya hajat, lelayu, kerja bakti, urusan apapun di kampung," ucapnya.

Karena pengabdiannya, ia memastikan GHS akan memperoleh jaminan BPJS Ketenagakerjaan. Terlebih, GHS dinyatakan meninggal saat sedang bertugas.

Selanjutnya, Suyono akan menguruskan berkas-berkas administrasi untuk klaim asuransi atas meninggal dunia-nya petugas Linmas di Gajahan tersebut.

"Jadi itu kami anggap meninggal karena tugas, ya, kebetulan sudah masuk BPJS Ketenagakerjaan jadi kita mengupayakan itu, termasuk diasuransikan, ya, nanti kita proses," jelasnya.

"Ya nanti kita melapor bukti yang sudah ada, bukti iuran, kartu anggota, surat kematian, keluhahan membuat surat keterangan, dan sebagainya," tukasnya.

Sementara itu, GHS meninggalkan seorang istri, 3 anak/menantu, serta 8 orang cucu. Almarhum rencananya akan dimakamkan Selasa (5/7) pukul 13.00 WIB. (dks)

(zend)