SOLO, solotrust.com - Kota Solo sukses menjadi tuan rumah serangkaian acara Pertemuan Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi, dan Industri Presidensi G20 kedua alias Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) 2nd Meeting G20.
Serangkaian acara dimulai sejak Selasa (5/7) lalu, para delegasi G20, negara undangan, hingga organisasi internasional disuguhi jamuan selamat datang Welcome Dinner di Keraton Kasunanan Solo.
Selanjutnya, acara diteruskan pada persidangan TIIWG di Hotel Alila Solo, Rabu (6/7) dan Kamis (7/7) pagi. Dan serangkaian acara ditutup dengan kirab Solo Batik Carnival (SBC) serta Gala Dinner di Balai Kota Solo, Kamis sore/malam.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menuturkan segala kesiapan kotanya sengaja dilakukan untuk membuat para delegasi TIIWG terkesan dengan Kota Bengawan.
Ia mengaku tersanjung atas kepercayaan yang diberikan pemerintah pusat dalam memilih Solo sebagai salah satu tuan rumah Presidensi G20. Kepercayaan itu menurutnya akan mengulirkan efek domino bagi perekonomian Kota Solo.
"Saya berharap tamu-tamu kita semuanya betah di Solo, dan bisa meninggalkan kesan yang baik untuk mereka semua, terima kasih Pak Menteri Solo sudah dipilih menjadi tuan rumah untuk rangkaian acara G20 ini, ini efek ekonominya sangat berdampak sekali, terima kasih sekali untuk kepercayaannya," ujar Gibran kepada awak media seusai kirab di Balai Kota Solo, Kamis (7/7) petang.
Dibayar tuntas, begitu kesan yang diberikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia terhadap kesiapan Kota Solo. Menteri kelahiran Maluku Utara ini mengaku terkejut dengan segala jamuan hangat yang diberikan Kota Solo.
Lebih khusus, ia memuji acara penutup G20 dengan kirab budaya.
"Saya jujur saja, suprise dari acara kirab tadi yang menurut saya sangat luar biasa sekali saya terima kasih banyak ke Pak Wali, Wawali, Forpominda, dan seluruh masyarakat Kota Solo yang telah menyambut seluruh tamu dengan hangat dan penuh rasa kekeluargaan," terangnya di kesempatan yang sama.
Bahlil menyebut beberapa delegasi mancanegara juga memiliki kesan spesial terhadap Kota Solo. Baginya, kesan istimewa ini menjadi langkah awal positif terutama mengenalkan wajah Solo dan Indonesia ke mata dunia.
"Tadi saya tanya ada sekitar beberapa negara, mereka punya kesan bahwa seperti di rumah sendiri, dan mereka merasa nyaman betul. Ini sebuah start yang menurut saya sangat positif," lanjutnya.
Ia menilai, segala hal yang disuguhkan Kota Solo menunjukan bagaimana Indonesia berkomitmen untuk terus merawat nilai-nilai budaya, sekaligus menjunjung nilai-nilai keberagaman. Ya, hal apik ini akan terus dipertontonkan ke global.
"Sekalipun negara kita negara demokrasi, tetapi nilai-nilai budaya kita selalu kita pelihara dengan baik dan terus kita sosialisasikan, dampaknya kita pengin membuat kesan kepada global bahwa kami belajar demokrasi di negara lain, tetapi kami tidak pernah mempersoalkan perbedaan yang terjadi karena itu bagian dari kebesaran bangsa kita, dan kita berbeda-beda tetap satu, budaya, suku," ucapnya.
"Ini nilai-nilai yang tidak ada di negara lain, ini contoh yang saya kita sampaikan ke teman-teman para delegasi," imbuh Bahlil.
Tak sungkan, atas suksesnya serangkaian TIIWG kedua di Solo, Bahlil menyebut ini menjadi langkah positif Kota Solo untuk menjadi Ibu Kota Budaya alias pusat kebudayaan di Negara Jamrud Khatulistiwa.
"Kita jadikan Solo pusat Kota Budaya dari Sabang sampai Merauke," tukasnya. (dks)
()