Solotrust.com – Era Digitalisasi saat ini memaksa semua orang untuk menggunakan teknologi dalam mengakses dalam berbagai informasi. Terlebih kelelulasaan penggunaan internet yang mempermudah seseorang untuk mendapatkan informasi, layanan bahkan teman dalam media sosial.
Kebutuhan masyarakat pun kini cukup bergantung pada dunia digital.
Disarikan dari Bibliotika, Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi, Volume 4 Nomor 1, 2020, dalam setiap aktivitas di dunia maya, tanpa disadari, Solotruster sudah memiliki rekam jejak digital yang berisi informasi maupun penulusuran sebelumnya saat berselancar di internet.
Jejak Digital ini mudah terlacak melalui situs maupun history hasil penelusuran. Padahal kini satu media sosial memiliki saling keterkaitan yang terintegrasi melalui platform Google.
Seperti salah satu platform berbagi video, Youtube, yang memiliki kebijakan tersendiri dalam penggunaan jejak digital pengguna.
Kebijakan dalam sistem informasi ini mendeskripsikan sistem pengumpulan informasi yang sering diakses seperti iklan, orang yang sering mengobrol melalui media sosial, maupun video yang disukai maupun dikomentari oleh pengguna yang kemudian dikelola dan disatukan oleh Google.
Tak sendiri, algoritma tersebut juga dikerjasamakan dengan beragam platform lain dalam teknologi kecerdasan buatan (artificial intelegent/AI) untuk memberikan perkiraan rekomendasi. Itulah mengapa tanpa disadari sering muncul iklan yang sesuai dengan kebutuhan saat sedang berselancar di dunia maya.
Jejak digital yang telah menjadi pengindeksan informasi dan diintegrasi melalui penelusuran lain akan dipakai oleh pengguna maupun klien yang bekerjasama dengan Google. Kerja sama tersebut berwujud iklan yang dikirimkan ke pengguna kemudian diakses melalui aplikasi terkait. (candra)
(zend)