SOLO, solotrust.com - Monumen Pers adalah museum sejarah yang memiliki storyline sejarah pers nasional sejak sebelum masa kemerdekaan sampai saat ini, tepatnya 104 tahun lalu. Pada Minggu (03/07/2022), Monumen Pers Surakarta bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar program sosialisasi bertajuk “Ayo Dolan neng Monumen Pers Nasional”.
Acara dihelat di area Solo Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, tepatnya di Sriwedari. Kegiatan yang dipandu Rumania dan Gapuk ini sangat menarik perhatian masyarakat. Selain itu juga ada gim untuk para pengunjung Solo CFD dengan berbagai hadiah menarik.
Kepala Monumen Pers Nasional Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Widodo Hastjaryo, mengatakan acara ini merupakan sosialisasi untuk mendekatkan diri kepada masyarakat Kota Solo sekaligus mengajak untuk datang ke Monumen Pers.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan layanan baru di Monumen Pers. Dikarenakan adanya revitalisasi layanan yang sekarang ini diharuskan bertransformasi menjadi digital, konsep baru yang diusung adalah layanan kekinian dengan touch screen, koleksi terbaru, dengan tatanan yang juga baru.
Lewat sosialisasi ini diharapkan masyarakat lebih mengenal dan berminat untuk datang ke Monumen Pers. Berbagai layanan bisa diakses pengunjung, di antaranya perpustakaan, papan baca, museum dengan koleksi benda-benda pers, e-paper atau koran baca digital. Semua layanan ini dapat dinikmati secara gratis untuk seluruh masyarakat.
Monumen Pers membuka empat layanan publik bagi masyarakat dan berbagai fasilitas tanpa dikenakan biaya.
Monumen Pers Nasional yang memiliki sejarah perkembangan pers dan koleksi benda bersejarah, dengan adanya layanan kunjungan, pengunjung dapat meminta bantuan pemandu museum untuk menjelajahi cerita dan koleksi sejarah pers nasional.
Layanan perpustakaan Monumen Pers yang memiliki koleksi 15 ribu lebih judul dapat diakses dan dipinjam pengunjung. Selanjutnya layanan ruang baca koran dan e-paper, di mana pengunjung dapat membaca arsip koran dan majalah secara fisik maupun versi digital. Layanan papan baca terletak di sisi kanan dan kiri di depan gedung monumen yang menampilkan koran edisi terkini.
Monumen Pers juga dapat dijadikan sebagai tempat kunjungan industri dari berbagai kalangan, terutama mahasiswa. Pengunjung akan dipandu dengan layanan kunjungan dan diarahkan dari rungan satu ke ruangan lain secara bergantian, hingga ke koleksi masterpiece yang ada di Monumen Pers Nasional.
Kerja sama Monumen Pers dengan Dinas Perhubungan (Dishub) sebagai salah satu destinasi wisata. Sehubungan dengan telah disosialisasikannya Monumen Pers dengan konsep baru, ke depan akan menjadi salah satu destinasi wisata edukasi di Kota Solo, bekerja sama dengan Dinas Perhubungan setempat.
Kepala Dishub Kota Solo, Hari Prihatno berharap dengan adanya kolaborasi ini Monument Pers dijadikan destinasi wisata wajib untuk wisata aglomerasi. Selain itu juga dapat memperbaiki kondisi wisata Kota Solo dan masyarakat semakin mengetahui tentang Monumen Pers.
Kepala Diskominfo, Isnan, menambahkan masyarakat perlu datang ke Monumen Pers, mengingat ada banyak manfaat bisa didapatkan dengan mengunjungi salah satu cagar budaya kebanggaan Kota Bengawan ini.
Salah satunya ialah edukasi karena Monumen Pers ini adalah museum ramah anak. Tanpa adanya sosialisasi masyarakat tidak akan tahu jika Monumen Pers menyimpan banyak sejarah pers di Indonesia.
Isnan pun mengatakan, perlu sosialisasi lebih besar untuk mendekatkan masyarakat pada Monumen Pers.
"Masih harus ada banyak kolaborasi untuk menyosaliasikan progamnya, seperti kegiatan di sekolah-sekolah dan di tempat lain untuk jemput bola," kata Isnan.
(and_)