SOLO, solotrust.com - Dinas Pendidikan Kota Solo akhirnya buka suara setelah ramai pemberitaan Sekolah Dasar (SD) Negeri 197 Sriwedari yang hanya menerima 1 siswa hasil zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022/2023.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Solo, Hery Mulyono usai pertemuannya dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada Rabu (13/7) siang menyebut tak masalah bila sekolah dasar memiliki sedikit siswa.
"Sebenarnya ini enggak masalah, karena sampai hari ini pun orang tua tidak mempermasalahkan hal tersebut," ungkap Hery.
Bahkan pihaknya mengonfirmasi bahwa terdapat sepuluh SD negeri di Solo yang menerima tak lebih dari 10 siswa.
Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang mendasari beberapa sekolah dasar tak menerima banyak murid, salah satunya Kelurahan Sriwedari yang berada di tengah Kota Solo dan memiliki sedikit penduduk.
"Di situ kawasan yang tidak terlalu padat penduduk, misalnya dibandingkan dengan (Kelurahan) Semanggi atau (Kelurahan) Sangkrah itu. Makanya anak-anak yang mau masuk SD itu kurang, sehingga kalaupun ada banyak yang memilih ke sekolah-sekolah yang berkualitas, kan juga tahu kondisi ekonomi di sekitar Sriwedari," jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk melakukan upaya regrouping atau penggabungan siswa di beberapa sekolah.
"Regrouping itu kan artinya penggabungan dua sekolah jadi satu jadi satu sekolah gitu yang terdekat pertama yang terdekat jaraknya agar kan tujuan zonasi itu supaya efisien anak itu sekolah dekat tidak ada biaya banyak," paparnya.
Pihaknya juga akan melakukan pendataan guna melaksanakan secara efektif.
"Untuk persyaratan regrouping sendiri yakni apabila dalam sekolah jumlahnya siswa dibawah 100 maka baru bisa dilakukan penggabungan antara 2 hingga 3 sekolah lain,"katanya.
Selain itu, Disdik juga mengevaluasi dengan beberapa sekolah agar meningkatkan kualitas dan fasilitas pendidikannya. (riz)
()