SEMARANG, solotrust.com - Di awal tahun 2022, telah ditemukan air terjun baru di salah satu wilayah di Kota Semarang. Air terjun atau curug ini dinamai Curug Kedung Khudu di kelurahan Pudak Payung, Semarang.
Dari penelusuran Solotrust.com, lokasi air terjun tidak jauh dari basecamp Kedung Khudu. Butuh waktu kurang lebih 15 menit dengan berjalan kaki menuju ke air terjun.
Jalan menuju curug cenderung menurun dan berliku-liku. Walau begitu, jalan itu sudah diberi pengaman berupa pegangan dari bambu yang ditancapkan ke tanah.
Selain itu, ada beberapa titik jalan yang terjal tetapi mudah dilalui. Karena sudah dibuatkan tangga dari ban luar mobil yang tak terpakai. Ban karet tersebut sudah disusun sedemikian seperti tangga untuk pijakan bagi yang melintas.
Sesampainya di lokasi air terjun, tampak kondisi alam yang masih asri. Ketinggian curug kira-kira 15-20 meter. Air terlihat bening dan segar.
Subkoordinator Informasi Disparbud Kota Semarang, Agus Khariswanto mengatakan sebenarnya banyak sekali potensi yang bisa di gali untuk dijadikan objek wisata baru.
Seperti tangga rantai peninggalan zaman Belanda atau Ondo Rantai. Ada pula jembatan dan saluran air milik PDAM Tirto Moedal yang terlihat bagus untuk berfoto.
Istimewanya, air ini bisa langsung diminum karena air berasal dari 5 sumber mata air. Kejernihan airnya digadang sama dengan air mineral kemasan.
Kharis, sapaan akrabnya, bercerita saat ini masih dalam proses pengenalan kepada kepada masyarakat. Butuh kegiatan seperti Sinau (belajar-red) Bareng agar mendapat berbagai masukan untuk pengembangannya.
Saat ini, dirinya menggadeng berbagai pihak untuk bisa menggali informasi lebih dalam mengenai potensi didalamnya.
"Banyak sekali cerita ilmiah dan cerita langsung dari masyarakat. Di Sinau Bareng kali ini, kita menganjak teman mahasiswa dan dosenn Fakultas Geologi Undip," paparnya kepada Solotrust.com, Sabtu (16/7).
Menurut pihaknya, Curug Kedung Kudhu ini cocok untuk destinasi geowisata.
Karena secara geologi, curug ini terbentuk secara alami. Selain itu, jika di telusuri, lokasi ini masih berkesinambungan dengan obyek lain.
Pendalaman yang dilakukan oleh para akademisi ini untuk memberikan penjelasan secara ilmiah bagaimana curug tersebut dapat terbentuk. Sehingga data-data yang ada dapat menjadi rujukan pengetahuan bagi para pemandu wisata Curug Kedung Kudhu.
"Mereka dari akademisi geologi akan bisa menjelaskan detailnya, misalnya berapa kali curug ini mengalami patah dan proses lain yang bisa diperoleh melalui teori geologi," jelas Kharis.
Dia berharap Kedung Khudu ini bisa berkembang dan menjadi obyek wisata pilihan bagi masyarakat kota Semarang atau dari wilayah lain. Seperti destinasi wisata lain yang telah dikelola Curug Gondoryio di Ngaliyan, Semarang Barat yang kini telah
Seperti curug yang sudah berhasil dikelolanya seperti curug Gondoriyo yang berada di Ngaliyan, Kecamatan Semarang Barat yang saat ini sudah banyak dikunjungi dan di kenal luas. (fj)
()