Pend & Budaya

ICOSAPS 2022: Transformation in Times of Crisis

Pend & Budaya

5 Agustus 2022 17:17 WIB

ICOSAPS 2022. (Foto: Istimewa)

SOLO, Solotrust.com - International Conference on Social and Political Sciences (ICOSAPS) 2022 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNS berlangsung secara online pada 3-4 Agustus lalu.

ICOSAPS merupakan agenda internasional yang menghadirkan 5 keynote speaker, dimana 3 diantaranya berasal dari Dept. of Agricultultural Economics, Sociology & Education, Pennsylvania State University, USA Prof. Ann R Tickamyer; School of Humanities and Social Sciences, University of New South Wales Canberra, Australia Assoc. Prof. Minako Sakai; serta Faculty of Social Sciences & Humanities, Universiti Kebangsaan Malaysia Assoc. Prof. Sabariah Mohammed Saleh.



Sedangkan 2 keynote speaker berasal dari Indonesia yaitu dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Assoc. Prof. Ign. Agung Satyawan; dan  Assoc. Prof. Andy Fefta Wijaya dari Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.

Kali ini ICOSAPS 2022 mengangkat tema Transformation in Times of Crisis, untuk merespon berbagai perubahan yang terjadi dalam periode krisis di berbagai negara terutama semenjak pandemi covid-19 menghantam semua belahan dunia.

“Event internasional ini bertujuan untuk bertukar gagasan dan riset-riset terbaru dari banyak perspektif akademisi, peneliti dan pengambil kebijakan dengan berbagai latar belakang untuk menjawab isu-isu terkini seputar transformasi yang terjadi dalam berbagai periode krisis di dunia terutama dalam menghadapi pandemi Covid 19 yang terjadi selama tiga tahun terakhir,” kata ketua panitia ICOSAPS 2022, Yuyun Sunesti.

Yuyun menambahkan kegiatan ini juga diadakan untuk membuka jalinan relasi ilmiah antar akademisi, peneliti dan pengambil kebijakan dalam skala internasional.

Tuntutan beradaptasi dengan kondisi baru sejak pandemi Covid-19 melanda memaksa berbagai akademisi, peneliti dan pengambil kebijakan untuk menemukan solusi-solusi baru yang adaptif dan inovatif sehingga proses adaptasi tersebut dapat berjalan baik dan tidak menimbulkan gejolak-gejolak sosial yang melumpuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat dan negara.

“Konferensi ini menjadi forum yang strategis untuk para peserta untuk mengetahui isu-isu baru, bertukar pikiran dan menjalin relasi dengan para akademisi, peneliti dan pengambil kebijakan agar ditemukan solusi-solusi yang konstruktif untuk bangkit dan resilien dari berbagai krisis yang melanda masyarakat dan berbagai negara di saat ini dan masa mendatang,” tandasnya.

Konferensi internasional FISIP yang merupakan perhelatan yang ke-tujuh ini diikuti oleh lebih dari 250 peserta dari berbagai perguruan tinggi dan institusi dalam dan luar negeri. Beberapa peserta dari luar negeri diantaranya dari Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan, Pakistan, China, Korea Selatan, Australia, dan Spanyol.

Didukung penuh oleh empat asosiasi program studi yaitu Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII), Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI), Indonesian Asscociation for Public Administration (IAPA), dan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM), hasil-hasil riset yang dipresentasikan oleh peserta baik secara presentasi langsung maupun rekaman video dalam konferensi ini akan diterbitkan dalam jurnal-jurnal dan prosiding yang sudah bekerjasama dengan konferensi ini, yaitu 9 jurnal nasional terakreditasi SINTA, 1 jurnal terakreditasi scopus, dan prosiding internasional terindeks.

(zend)